WAKTU DI ANYER
--Rika
menyisir pantai itu: Soni, Ahda Imran, Arip Sanjaya
aku mengembara dalam perjalanan yang panjang
antara sujud dan ruku. Namun yang kusebut
hanya namamu
pasir dan deburan ombak hanyalah guguran air mata
karena kau hanya gadis biasa yang ingin bahagia
di dalam pelukan.
Beringin, kafé hotel, pembakaran ikan; sedang aku
cuma guratan yang menorehkan luka yang terlupakan
di tubuhmu
malam yang lelap, hati gundah, tak lagi kuhitung bintang-bintang
saat Godi Suwarna membacakan sajak tentang akar di keheningan
masa silam; seharusnya bunga-bunga bertebaran bersama dewa-dewi
menyanyikan kawa-kawi karena taman-taman perdamaian yang dijaga
peradaban. Aku ingin seperti putik bunga menyebarkan sari-sarinya
tetapi aku di sini
lalu siapa sebenarnya aku? Anak yang mengingat orang tua ketika
mereka saling memahami atas nama cinta
Aku ingin bersama Dia saat gugur di tepi sungai Eufrat
lalu melupakan kegelisahan dunia yang remeh selama ini
Pandeglang, 29 Juli 2004
Thursday, May 29, 2008
Sajak WAKTU DI ANYER
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment