Friday, February 6, 2009

Cerber PERANG INFORMASI

PERANG INFORMASI

Perang informasi merupakan bagian dari perang Gaza. Pihak Zionis-Israel berkeras kepala mengatakan bahwa serangannya merupakan balasan dari roket-roket yang diluncurkan Hamas. Sementara Hamas bersikukuh serangan Zionis-Israel selama ini merupakan penyebab dari pertumpahan darah, peperangan dan hancurnya perdamaian di Timur Tengah.

Bila kedua informasi ini sampai kepada publik di Indonesia, manakah informasi yang sahih dan dapat dipercaya? Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya publik menyimak berita-berita yang sampai ke mata atau telinganya. Bagaimanakah liputan pers terhadap serangan ini?

Ketika publik menanyakan kebenaran berita dari Zionis-Israel mereka akan heran karena banyak pers yang tidak mengatakan hal yang sama dengan Zionis-Israel. Negeri Zionis ini memang melarang publikasi berita-berita kecuali yang disampaikan sendiri oleh kelompok pemerintah Zionis-Israel. Negeri Zionis melarang pers asing untuk masuk ke negera Israel dan meliput kerusakan yang terjadi di negeri Zionis-Israel. Dengan begitu, tidak ada berita yang pasti tentang tentara yang terbunuh di Israel kecuali dari berita pemerintah Zionis.

Bahkan Zionis pun melarang pers meliput Perang Gaza. Kantor-kantor pers yang menyarkan berita-berita (objektif) dari lapangan perang di Gaza membuat marah pihak Zionis karena mereka menyiarkan kekejaman Zionis dan kekalahan Zionis. Akhirnya Zionis menghancurkan kantor-kantor pers itu. Zionis sendiri tidak peduli terhadap pers yang terbunuh. Mereka seakan menganggap korban-korban yang mati sebagai binatang lalat yang tak berguna. Tak segan-segan Zionis menghancurkan rumah warga yang dicurigai dihuni gerilyawan Hamas, masjid, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.

Pihak Zionis sejak semula memberitakan bahwa hanya 10 tentara Zionis yang tewas dalam perang Gaza. Beberapa di antaranya ada anak-anak. Sejak saat itu hingga dua puluh hari beritanya tidak berubah. Hamas meyakini korban Zionis lebih dari itu. Banyaknya korban tentara yang tewas dari Zionis itulah yang menyebabkan Zionis berhenti memerangi Hamas di Gaza. Dengan demikian, Hamas menang perang dalam Perang Gaza ini. Sekalipun perang ini menelan syuhada 1300 warga Gaza, Hamas menang perang karena Zionis tidak berhasil mencaplok Gaza. Lebih lanjut, Hamas masih berani melawan Zionis dalam peperangan-peperangan yang Zionis ledakkan. Padahal Zionis mengklaim sudah berhasil mencapai target perang mereka. Di sini jelas kebohongan Zionos dalam berita-beritanya.

Saat ini Zionis melarang masuknya senjata ke Gaza dengan harapan Hamas akan lemah dan kekurangan senjata. Sedangkan Zionis sendiri mendapatkan senjata-senjata yang mutakhir dari negara sekutunya (setan-setan besar itu) tanpa larangan sama sekali. Sekalipun Gaza mendapatkan tekanan, warga Gaza tidak akan menyerah dengan penjajahan ini. Hanya ada dua pilihan bagi mereka: syahid atau menang.

0 comments: