Thursday, September 25, 2008

Perjalanan TAMBAL BAN

TAMBAL BAN


Salah satu bukti kreatifitas anak negeri adalah berdirinya kios tambal ban di jalan-jalan raya. Populasi mobil dan motor yang semakin padat membuat bisnis tambal ban dilirik sebagai alternatif yang menguntungkan. Bayangkan saja bila tidak ada tambal ban ketika motor yang dikendarai bocor, motor terpaksa harus mencari bengkel atau toko ban sekaligus menggantinya di sana. Dengan adanya tambal ban, bocornya ban menjadi bukan masalah besar terutama dari sisi finansial. Jika harga ban baru IDR 25k, menambal ban cukup IDR 5k saja. Cukup efisien untuk kantong pengendara. Ban pun masih bisa digunakan untuk puluhan kilometer lagi.

Salah satu prosedur operasional baku (POB) menambal ban ialah memanaskan bagian yang bocor dengan tambalan sehingga tambalan ini benar-benar rekat (menyatu) dengan ban. Memanaskan bagian yang bocor dapat dilakukan dengan memanggangnya di atas pelat yang di bawahnya ada kompor. Pada video berikut, ditayangkan pemanggangan itu dilakukan dengan alat setrika yang dimodifikasi. Inovasi ini sangat kreatif karena tukang tambal tidak lagi perlu minyak tanah atau spirtus untuk memanaskan pelat.

Silakan saksikan videonya berikut ini.

0 comments: