Thursday, January 1, 2009

Cerita Nabi SYAHADAH

SYAHADAH

Bulan Muharam merupakan bulan yang penuh duka. Mulai awal bulan hingga empat puluh hari setelah tanggal satu Muharam, duka cita melanda kaum mukminin. Pada bulan Muharam ini ahlul bait Nabi saw yang saat itu dipimpin oleh Imam Husain, cucu Rasulullah saw, dikepung oleh tentara Yazid bin Muawiyah. Imam Husain saat itu berada pada dua pilihan: menyelamatkan hidupnya atau menyelamatkan agama ini. Yazid bin Muawiyah saat itu meminta baiat Imam Husain. Imam Husain menolak berbaiat kepada Yazid. Imam Husain berkata, "Tak mungkin orang sepertiku berbaiat kepada orang seperti Yazid." Yazid peminum khamr dan pelaku kemungkaran secara terang-terangan tetap meminta baiat Imam Husain. Seandainya sekalipun baiat Imam Husain diterima olehnya, ia akan tetap membunuh Imam Husain sesuai wasiat Muawiyah, ayahnya. Di mana pun Imam Husain berada, di Madinah atau di Mekah, pedang-pedang tentara Yazid bin Muawiyah akan tetap memburunya. Imam Husan berkata bahwa ia tidak akan mengotori Mekah dengan darahnya. Ia tak ingin terjadi pertumpahan darah di Mekah. Maka Imam Husain pergi keluar Mekah.

Agama Islam yang dibangun kakek Imam Husain, Rasulullah saw telah porak-poranda. Sunah-sunah ditinggalkan. Manusia kembali pada cinta dunia, kecuali hanya beberapa orang saja. Imam Husain bisa saja melarikan diri sejauh-jauhnya dari tentara Yazid dengan konsekuensi agama yang dibangun kakeknya hancur dan semakin hancur. Maka kematian Imam Husain akan mengguncang kesadaran kaum muslimin yang tengah lelap dari tidurnya dan meninggalkan sunah-sunah Rasulullah saw. Imam Husain memilih menjaga agama dengan mengorbankan dirinya sebagai teladan kaum mukminin. Peringatan-peringatan syahadah pada bulan Muharam adalah semangat dan duka cita. Peringatan ini senantiasa dijaga seluruh manusia di dunia.

Gugurnya Imam Husain senantiasa menyala di dada kaum mukminin. Bara duka ini berkobar agar manusia senantiasa menjaga agama: Al Quran dan itrah Nabinya; dengan segala yang dimilikinya. Manusia mesti senantiasa rela berkorban dengan hartanya bahkan dengan dirinya sendiri, dan meninggalkan cinta dunia.