Tuesday, June 9, 2009

PASAR TRADISIONAL YANG BERSIH DAN BERNUANSA SWALAYAN

PASAR TRADISIONAL YANG BERSIH DAN BERNUANSA SWALAYAN
(Tulisan jadul yang baru dipublikasikan)

Dari acara Good Morning yang ditayangkan Trans TV pada tanggal 11 Juni 2008, diperoleh berita pasar tradisional yang bersih dan bernuansa swalayan. Pasar ini berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

Telah terbukti bahwa pada hari ini, konsumen lebih menyukai suasana pasar yang nyaman yang ditawarkan pasar swalayan. Pada hari ini keunggulan pasar tradisional hanya pada tingkat harga yang cenderung lebih rendah daripada pasar swalayan. Sekalipun demikian, hal ini tidak mutlak karena ada pasar swalayan yang sekali-sekali menawarkan barang-barang konsumsi dengan harga yang jauh lebih rendah daripada pasar tradisional.

Pengelolaan pasar tradisional yang bersih ini memang sangat memungkinkan. Banyak pedagang yang bersedia menyewa kios di sebuah pusat pertokoan modern karena pusat pertokoan menjamin kenyamanan dalam berbelanja; tentu saja dengan harapan konsumen yang banyak pula. Untuk dapat menyewa kios di pusat pertokoan ini, pedagang harus memenuhi aturan di antaranya menjaga kebersihan dan kenyamanan. Bila ketentuan-ketentuan ini dilanggar, pengelola pusat pertokoan dapat membatalkan kontrak (dan mengusir) pedagang ini untuk digantikan oleh peminat lain. Sebuah pusat pertokoan yang kompetitif dan disukai konsumen tidak akan sulit untuk mencari pedagang yang mau menyewa kios-kiosnya.

Selama ini pengelolaan pasar tradisional diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda). Tidak jarang, pengelolaan ini bersifat "seadanya" sehingga bila pasar tradisinal dibandingkan dengan pasar swalayan sangat jauh berbeda tingkat kenyamanannya.

Pengelolaan pasar swalayan yang dikelola oleh swasta sangat disiplin dalam menjaga kebersihan. Kebersihan, kenyamanan, harga dan promosi merupakan faktor-faktor yang dicari konsumen. Bukankah sering sekali terdengar kabar, orang-orang hanya berjalan-jalan saja (window shopping) dan sama sekali tidak berbelanja di pusat pertokoan. Mengapa mereka berjalan-jalan di pusat pertokoan? Karena pusat pertokoan itu nyaman untuk digunakan sebagai tempat berjalan-jalan. Akhirnya, selain berjalan-jalan, pengunjung akan membeli produk yang ada di pusat pertokoan itu, misalnya ke pasar swalayan, ke kios makanan dan minuman, atau mengunjungi suvenir.

Pada hari ini dunia sedang dilanda krisis pangan. Alhamdulillah, Indonesia tidak mengalaminya karena produksi pangan di Indonesia masih melimpah ruah: padi dan beras, jagung, ubi, singkong, kelapa tidak kurang di pasar Indonesia. Sekalipun begitu, hasil tambang Indonesia masih dikuasai perusahaan-perusahaan asing yang kurang memberi kontribusi bagi kemakmuran rakyat. Kata orang negeri kita kaya akan barang tambang: di Papua terdapat tambang emas, di Indramayu dan Cepu terdapat tambang minyak, di Bangka-Belitung terdapat tambang timah dan uranium, di Cilegon-Banten terdapat pabrik pengolahan baja. Orang-orang yang bekerja di bawah perusahaan asing menjadi orang-orang kaya walaupun sebenarnya uang yang dikeruk oleh perusahaan asing itu jauh lebih besar daripada yang diberikan kepada pekerja di Indonesia.

Selain tanaman pangan, terdapat pula tanaman industri seperti perkebunan karet atau kelapa sawit.

Pada hari ini segala produk ada di pasar Indoensia.

Saatnya pemda memperhatikan ekonomi rakyat.

0 comments: