Tuesday, June 24, 2008

Kritik SAJAK JENAKA DARI JOKO PINURBO

SAJAK JENAKA DARI JOKO PINURBO
Cara Memandang Alam sebagai Pelajaran Menulis Puisi

Salah satu daya tarik dari sajak Joko Pinurbo adalah cara memandang suatu tema secara jenaka. Cara pandang suatu tema secara jenaka ini selain berkesan main-main juga ada sisi seriusnya. Penyair Joko Pinurbo dalam beberapa sajaknya bisa dikatakan berhasil mengungkapkan tema-tema yang menarik dari tema-tema yang sederhana.

Sebuah sajak yang berjudul "Pohon Perempuan" merupakan tema sederhana yaitu seseorang yang bersalah kemudian mendapatkan hukuman dari alam. Seluruh alam akan membenci perbuatan-perbuatan jahat seperti pencurian atau perampasan hak orang lain. Jika alam digambarkan sebagai perempuan, dan hukuman yang diberikan kepada terdakwa adalah meminum tetek pohon perempuan, hal itu adalah sangat lucu sekaligus ironis.

Sajak yang berjudul "Dengan Kata Lain" menceritakan seorang yang mempunyai pekerjaan cukup berhasil di Jakarta. Ketika kembali ke desanya, ia menumpang ojeg yang dikemudikan oleh (bekas) gurunya. Peristiwa ini menceritakan betapa seseorang tak bisa membayar segala kebaikan guru atau orang tua. Secara kritis, sajak ini mengandung pelajaran yang sangat berharga dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah pada setiap jenjang. Tentu saja kebijakan guru dalam mengolah suatu sajak sebagai pelajaran mesti diperhatikan.

Joko Pinurbo merupakan penyair dari Angkatan 2000. Karya-karyanya yang mengandung sentuhan jenaka ditingkah tema-tema serius merupakan karya-karya yang menarik untuk dikaji. Joko Pinurbo dapat dibandingkan dari penyair lain seperti Ahmad Syubanuddin Alwy, Soni Farid Maulana atau Acep Zamzam Noor dari cirinya yang jenaka. Sekalipun sajak-sajak Joko Pinurbo jenaka, tema-tema yang diusungnya sangat penting dan menarik untuk dikaji. Joko Pinurbo merupakan salah satu penyair yang penting pada Angkatan 2000.

Rendra merupakan penyair pendahulunya dari Angkatan '66. Sekalipun demikian, ada karya-karya Rendra yang masuk pada Angkatan 2000 karena Rendra masih berkarya hingga tahun 2000. Sajak-sajak Rendra masih mewarnai Angkatan 2000. Sejak dahulu Rendra sudah konsisten dengan kecenderungannya pada tema-tema keadilan. Tema-tema ini dengan goresan Rendra sangat menyentuh pembaca. 

Sajak "Pohon Perempuan" dan "Dengan Kata Lain" merupakan sajak dengan tema yang serius dan cenderung pada tema keadilan. Joko Pinurbo menyentuh pembaca melalui kejenakaan sajak-sajaknya.

Bila dibandingkan dengan Sutardji Calzoum Bachri yang berkembang dari Angkatan '70 hingga Angkatan 2000, Sutardji mengusung mantra dan permainan kata. Joko Pinurbo menempati jalurnya sendiri. Daya tarik sajak Sutardji Calzoum Bachri sangat kuat karena gaya mantra dan permainan katanya. Daya tarik sajak Joko Pinurbo pun sangat kuat karena kejenakaannya.  Perhatikan sajak Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul "Walau."

Sajak-sajak lainnya dapat dilihat di blog Joko Pinurbo melalui blog ini.

Monday, June 23, 2008

Prosa SINGA, SERIGALA DAN MUSANG

SINGA, SERIGALA DAN MUSANG

Pada suatu hari singa mendapat hidangan berupa kerbau, domba dan ayam. Singa yang sedang sangat lapar itu tengah ditemani sekutunya yaitu serigala dan musang. Ketika hidangan itu ada di hadapan singa, singa berkata kepada serigala. "Wahai serigala, apa pendapatmu tentang hidangan ini?"

Mendengar pertanyaan itu, serigala menjawab, "Yang mulia, Anda berhak untuk mendapatkan yang terbesar dari hidangan ini. Kerbau yang merupakan hidangan paling lezat pantas sebagai bagian Anda. Adapun domba akan menjadi bagian saya, dan ayam menjadi bagian musang."

Mendengar jawaban itu, singa mengeluarkan suaranya yang keras dan sangat mengerikan. "Tidak bisa!" katanya sambil menampar serigala. Tamparan itu membuat mata serigala copot.

Singa lalu berpaling kepada musang dan bertanya, "Coba sekarang aku bertanya kepada engkau, musang. Apa pendapatmu tentang hidangan ini?"

Musang dengan gemetar lalu menjawab, "Yang mulia, Anda berhak untuk mendapatkan kerbau. Kerbau ini pantas Anda santap sebagai sarapan Anda. Adapun domba, pantas untuk Anda santap sebagai makan siang Anda dan ayam pantas Anda santap sebagai makan malam Anda."

Mendengar ini singa berkata dengan senang dan mengeluarkan suaranya yang mengerikan, "Bagus sekali pendapatmu ini, Musang! Pandai sekali kau ini. Belajar dari mana engkau?"

Musang menjawab, "Saya belajar dari mata serigala yang copot tadi." Musang merasa sedikit lega karena jawabannya menyenangkan hati singa.

Monday, June 16, 2008

Artikel SAMPAH DI TANAH INDONESIA

SAMPAH DI TANAH INDONESIA


Permasalahan sampah di Bandung sudah menjadi permasalahan serius yang melibatkan setiap keluarga dan setiap warga.

Sebenarnya, sebagian sampah di tanah Indonesia akan hancur dan sebagian lagi tidak mudah hancur. Sampah yang tidak mudah hancur contohnya adalah plastik. Sebuah keluarga yang menggali tanahnya untuk tempat sampah dan memasukkan sampah-sampah plastik ke dalamnya membuat tanah menjadi tercemar (terpolusi). Ketika tanah yang digali itu penuh dengan sampah dan sampah plastik, keluarga itu menimbunnya dengan tanah. Mereka pun menggali tanah yang baru di bagian lain dari halaman rumahnya. Dari tahun ke tahun yang dilakukannya adalah menggali tanah baru di halamannya. Sampai suatu ketika tidak ada lagi tanah yang belum digali untuk tempat sampah. Ia pun memutuskan untuk menggali lubang yang paling awal digali untuk tempat sampah dengan harapan, sampah yang ada di dalamnya sudah hancur. Tetapi ia menyadari bahwa sampah plastik dan beberapa jenis sampah lainnya tidak hancur dimakan tanah.

Beberapa sampah di Indonesia sebenarnya dapat hancur oleh tanah, misalnya sisa makanan. Sisa makanan itu akan hancur dan membusuk. Bila menempel di tanah, maka tanah akan mendaur ulang (mengurai) sisa makanan itu. Sama sekali tidak akan tercium bau busuknya. Hal ini berbeda dengan sisa makanan yang terbungkus plastik (misalnya nasi bungkus). Nasinya akan membusuk tetapi plastiknya menahan penguraian bakteri. Baunya akan menyengat dan asam. Binantang seperti anjing, kucing dan ayam pun membuang kotoran. Tetapi kotoran mereka tidak ditahan oleh plastik sehingga kotoran mereka hancur dimakan tanah. Kotoran binatang yang biasanya ada di tanah akan mudah hancur dalam beberapa hari dan tidak lagi berbau.

Oleh karena itu seseorang yang hendak membuang sampah di tanah, mesti membedakan antara sampah organik dengan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang relatif mudah hancur. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah hancur. Contoh sampah organik adalah sisa sayuran di dapur, sisa makanan, kertas, tisu. Contoh sampah anorganik adalah plastik, logam, kaleng, pecahan botol, pecahan gelas, pecahan kaca. Lazimnya, setiap orang di Indonesia tahu sampah yang mudah hancur dan tak mudah hancur.

Sampah yang tak mudah hancur (anorganik) lebih baik buang di tempat sampah yang akan diangkut oleh tukang sampah. Dengan demikian tanah tidak akan tercemar dengan plastik dan logam.

Berkenaan dengan pengolahan sampah lihat blog http://keranjangtakakura.blogspot.com/

Masakan MARTABAK LEKKER

MARTABAK LEKKER

175 gr terigu protein sedang
50 gr tepung beras
35 gr gula
1/4 sdt garam
1/8 sdt baking powder
300 ml air
1 putih telur
50 gr meses dan keju cheddar

Aduk tepung, gula, garam, baking powder
Tuang air dan telur.
Tuang ke loyang panas
Taburi meses, keju

Untuk 16 buah.

Cerber AVATAR 1 (DUNIA YANG DILIPUTI KEGELAPAN)

Iswara
AVATAR
1


Dunia kini diliputi dengan kegelapan. Pemimpin-pemimpin dunia berkampanye untuk memojokkan salah satu kelompok. Pemimpin-pemimpin dunia menyerang negeri-negeri berdaulat dengan rekayasa dan prasangka yang tak masuk akal.

Tragedi Sebelas September yang dikenal pula dengan sebutan 9/11 dikatakan Bush, Sang Presiden Amerika, sebagai teror kaum Muslim terhadap Amerika. Rakyat Amerika diwanti-wanti agar berhati-hati terhadap serangan teror yang menyerang Amerika.

Atas dasar fitnah peristiwa 9/11 itu penyerangan kepada negara-negara Muslim dilakukan. Afganistan diserang. Irak diserang. Palestina dan Libanon terlebih dahulu dibiarkan porak-poranda oleh serangan udara yang brutal dari jet-jet tempur Zionis-Israel. Perempuan, kanak-kanak, orang tua dan warga sipil menjadi korban serangan jet tempur Zionis-Israel itu.

Dunia yang menyaksikan timur tengah yang porak-poranda dengan wajah yang berwarna-warna. Ada yang membenci serangan itu, ada yang iba dan menangis atas korban tak bersalah yang berjatuhan karena serangan itu. Tetapi ada pula yang bungkam seribu bahasa, ada yang tertawa.

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan bahwa tragedi holocaust adalah mitos yang tak ada realitasnya. Ketika ditanya alasannya, Ahmadinejad menjawab, "Jika tragedi itu benar, mengapa penelitian berkenaan dengan holocaust itu dilarang dan para sejarawan dan penelitinya ditangkap?" Semua orang tahu, Ahmadinejad berkata benar. Maka karena kebenarannya yang diembannya itu, Ahmadinejad mendapat ancaman brutal dari orang-orang pengecut yang tak mau berbicara dengan terbuka di hadapannya. Sewaktu-waktu, laras senjata para pengecut itu akan menghadap wajah Ahmadinejad yang bercahaya. Menghadapi ancaman-ancaman itu Ahmadinejad tak pernah menunjukkan rasa gentar sedikitpun karena relung jiwanya diisi oleh kematian Husain, cucu Nabi yang terbantai oleh musuh-musuh kemanusiaan di Karbala. Ahmadinejad berpikir, mungkin saja ia akan bernasib sama dengan Imam Husain as. dan itu berarti syahid di jalan-Nya.

Banyak orang yang tak tahu siapa Imam Husain. Banyak orang yang tak tahu siapa keluarga Nabi saw yang disebut di dalam Alquran, kitab suci kaum Muslim, siapa keluarga Nabi saw yang disucikan. Bahkan dari umat Islam sendiri banyak yang tak tahu perlawanan dari musuh-musuh kemanusiaan terhadap keluarga Nabi saw. Sebagian orang Islam tak tahu bahwa dari kalangan orang dekat dan sahabat Nabi saw sendiri terdapat musuh-musuh besar yang berbahaya bagi kemanusiaan. Sebagian dari orang Islam secara ironis hanya mengetahui bahwa pada zaman Nabi saw, semua sahabat adalah orang-orang baik. Sebagian orang Islam dapat mengambil sunah para sahabat bila tak ada sunah dari Nabi. Maka agama Islam berkembang menjadi tujuh puluh dua golongan yang mungkin masih mengharap rahmat Allah selama tidak memerangi mukmin yang lain dan membuka diri untuk menghormati mukmin lainnya.

Sementara itu musuh-musuh kemanusiaan mengarahkan senjatanya kepada orang-orang Islam.

Proyek MINYAK GORENG

MINYAK GORENG

Pengantar
Sekolah-sekolah dapat membuat proyek-proyek unggulan misalnya menanam padi di dalam pot, membuat minyak goreng, atau mengolah sampah. Hal ini juga dapat dilakukan sekolah yang berbadan hukum milik negara (BHMN). Selain itu pembuatan proyek unggulan dimaksudkan agar masyarakat tidak bergantung pada perusahaan-perusahaan besar. Pengetahuan ini pun menjadi modal seseorang pengajar atau pembelajar untuk bekerja atau berwiraswasta.

Membuat Minyak Goreng
Minyak goreng dapat dibuat dari kelapa yang sudah tua. Kelapa itu diparut kemudian diambil santannya. Santan kelapa itu kemudian dimasak dengan api yang kecil sambil terus diaduk agar masakan santan itu tidak pecah. Setelah dimasak, santan itu akan keluar minyaknya. Ampas kelapa akan menjadi galendo.

Penutup
Bila ada kelapa yang dapat diolah menjadi minyak kelapa, mengapa di sekolah tidak diajari pengolahan pembuatan minyak kelapa? Pada zaman dahulu, memarut kelapa, memasak kelapa dengan api yang kecil dan memasak kelapa sambil mengaduk masakan itu menjadi masalah yang besar. Pada saat ini memarut kelapa tidak menjadi masalah besar karena ada mesin. Memasak dan mengaduk santan yang dimasak pun tidak menjadi masalah besar karena ada kompor yang bagus dan mesin pengaduk. Pekerjaan membuat minyak ini dapat ditanyakan kepada orang-orang tua. Biasanya mereka mengatakan bahwa pekerjaan membuat minyak goreng ini adalah pekerjaan yang berat karena mesti memarut dan memasak dengan api kecil sambil terus mengaduknya. Ada yang mengatakan bahwa lebih baik membeli menjual kelapanya dan membeli minyak goreng buatan pabrik terkenal. Sekalipun demikian, seseorang mesti melihat potensi proyek ini agar dapat dikembangkan oleh masyarakat.

Artikel RAKYAT BERTANYA, "MENGAPA BENSIN NAIK?"

RAKYAT BERTANYA, "MENGAPA BENSIN NAIK?"

Pada tanggal 23 Mei 2008 Menteri ESDM mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak. Rakyat bertanya-tanya mengapa bahan bakar mesti naik, siapa yang bertanggung jawab? Orang-orang mengatakan menteri bertanggung jawab, orang orang mengatakan presiden bertanggung jawab.

Kenaikan bahan bakar minyak di negeri ini merupakan peristiwa yang memalukan karena pemimpin negeri dianggap (maaf) gagal mengelola negara.

Ada sebuah tantangan jelas terhadap pemimpin masa depan, dapatkah mereka menjamin kembalinya aset negara sehingga kenaikan bahan bakar minyak ini tidak lagi terjadi. Pemimpin masa depan mesti menjamin kemakmuran rakyat, bukan ngeri dengan wibawa perusahaan-perusahaan asing.

Pemberhentian kontrak dengan perusahaan asing yang memberikan keuntungan minim adalah hal yang wajar. Seseorang yang mempunyai perusahaan dapat mengangkat seorang direktur atau manajer. Bila direktur atau manajer ini meminta imbalan gaji 80% dari seluruh total (100%) pendapatan, si pemilik perusahaan ini hanya mendapatkan 20% pendapatan untuk dibagikan kepada seluruh karyawan. Bagi hasil ini menunjukkan sedikit keuntungan dibandingkan dengan perusahaan yang lazim. Pada situasi seperti ini, pemilik perusahaan tentu akan mempertimbangkan pemberhentian kontrak itu. Pemilik perusahaan dapat memberhentikan kontrak direktur atau manajernya dan menggantinya dengan direktur atau manajer lain.

Seseorang bisa membayangkan bila keuntungan sebuah tambang minyak diambil perusahaan dan pekerjanya 80% sedangkan 20% diberikan kepada rakyat Indonesia. Ini bukan imbalan yang fair.

Pemberhentian kontrak merupakan salah satu alternatif pemacahan karena masih banyak perusahaan lain atau negara lain yang berminat pada investasi BUMN Indonesia secara lebih fair. Masyarakat bisa melihat negara Venezuela atau Iran yang mandiri. Iran sudah sejak dahulu tidak berurusan dengan penjajah asing. Venezuela dapat menasionalisasi badan usahanya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini mesti dilakukan dengan undang-undang. Undang-undang dasar negara Indonesia menyebutkan bahwa kekayaan alam ini digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Catur MENGEMBANGKAN PERMAINAN CATUR DI SEKOLAH

MENGEMBANGKAN PERMAINAN CATUR DI SEKOLAH

Catur adalah salah satu permainan yang dapat dikembangkan di sekolah-sekolah. Sebenarnya segala jenis olah raga, pelajaran dan keterampilan mesti dikembangkan mulai dari sekolah dasar. Pembelajar yang mempunyai prestasi dan minat yang besar terhadap suatu pelajaran dapat dikembangkan oleh guru pembimbingnya.

Bermain catur melawan komputer akan mencegah pembelajar catur dari melakukan blunder yang sangat buruk. Pembelajar akan berlatih dengan lawan yang paling mudah sampai yang sangat sukar. Di samping itu pembelajar dapat melawan pemain lain secara di internet (online) misalnya di alamat http://forum.upi.edu/v3/index.php?action=chess

ISTILAH DI DALAM PERMAINAN CATUR
Bidak Catur
1. Pawn
2. Rook (R) - Benteng
3. Knight (N) - Kuda
4. Bishop (B) - Light Square Bishop, Dark Square Bishop
5. Queen (Q) - Menteri
6. King (K) - Raja

Strategi
1. Discovery - Buka
2. Pin - Jarum
3. Skewer
4. Attack the defender (Remove the defender)
5. Principle of two weakneses
6. Passed pawn
7. Triangulation
8. Fork - Garpu
9. Time, Material, Quaity
10. Menghitung langkah

Artikel HARGA MINYAK BUMI DUNIA NAIK, INDONESIA TERANCAM KRISIS MONETER KEDUA

HARGA MINYAK BUMI DUNIA NAIK, INDONESIA TERANCAM KRISIS MONETER KEDUA

Ketika harga minyak di pasaran dunia naik, semestinya produsen minyak seperti Indonesia berpesta pora karena mendapat keuntungan berlipat. Tetapi apa yang terjadi? Indonesia malah terancam terkena krisis moneter kedua gara-gara kenaikan harga minyak di pasaran dunia itu. Masalah ini telah saya ungkapkan di forum ini dengan alamat berikut.

http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=5523.msg27366#msg27366

Seseorang yang merenungkan peristiwa di atas akan berpikir mengapa Indonesia terancam krisis moneter kedua. Alih-alih berpesta dan mendapat untung berlipat, Indonesia sebagai produsen minyak (baca: anggota OPEC) justru terancam terkena krisis moneter kedua.

Mungkinkah tambang-tambang minyak di Indonesia telah dijual kepada perusahaan-perusahaan asing selain pertamina. Karena itu Indonesia tidak bisa lagi menguasai tambang-tambang minyak itu kecuali dengan permintaan yang terbatas. Ketika Indonesia memerintahkan perusahaan-perusahaan asing itu untuk memberi distribusi minyak kepada rakyat Indonesia, perusahaan-perusahaan asing ini menolak dan berkata, "Kami tidak mau mendistribusikan minyak kepada rakyat Indonesia karena kami akan merugi. Lebih baik kami menjual minyak kepada dunia internasional. Jika pemerintah Indonesia menginginkan kami menjual minyak untuk pasaran dalam negeri, pemerintah harus memberi subsidi untuk minyak."

Demikianlah, perusahaan-perusahaan itu menyuruh pemerintah mensubsidi agar perusahaan-perusahaan asing itu tidak merugi. Orang-orang disuruh berdemo agar pemerintah mensubsidi bagi rakyat, padahal subsidi ini akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan asing itu.

Salah satu contoh langkah brilian yang dapat dijadikan contoh adalah langkah yang dilakukan Presiden Venezuela, Hugo Chavez. Hugo Chavez menasionalisasi kembali aset-aset negara agar rakyat Venezuela mendapatkan manfaat yang besar dari kekayaan alamnya, bukan hanya perusahaan-perusahaan asing yang menikmati kekayaan dengan merugikan rakyat Venezuela. Hal ini diatur dengan undang-undang yang berlaku di Venezuela. Tentu saja undang-undang itu mesti bebas dari tekanan lembaga kourp dan rentenir seperti IMF. IMF jelas-jelas membuat aturan yang mendorong para peminjamnya terjerumus ke dalam kesengsaraan dan kemiskinan yang makin dalam.

Link PIDATO AHMADINEJAD DI COLUMBIA, AMERIKA SERIKAT

PIDATO AHMADINEJAD DI COLUMBIA, AMERIKA SERIKAT

Ini adalah link ke pidato Ahmadinejad di Columbia, Amerika Serikat. Pidato ini telah ditransliterasi menjadi teks tertulis dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Cukup panjang juga pidatonya.

Silakan kunjungi link di bawah ini.
http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2007/09/27/baca-teks-pidato-ahmadinejad-di-columbia-university-online/

Semoga bermanfaat.

Poem BECOME A POEM

Iswara
BECOME A POEM


To be with you
all the sorrow that hangs in pillar of day has fade away
worried has gone long time ago
and such worried will never return to fill the time eternally

With this poem I ask you to walk away in this beautiful garden
special menu are available and hunger waits in a heart
and love become special medicine
because you there is very close to this heart

Bow to love is a simple pleasure
that made zionist curse and izrail anger fall apart
no rain and dissaster will drop it down
and arbain prayer become special medicine

March 2008

Cerita Nabi SHOLAWAT KEPADA NABI DAN KELUARGA NABI

SHOLAWAT KEPADA NABI DAN KELUARGA NABI

Setiap hari kita mengucapkan salawat yang bermakna semoga Allah memberikan salawat kepada nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Pertanyaan yang mengemuka dari salawat adalah siapa yang dimaksud dengan keluarga Nabi Muhammad?

Ada satu peristiwa yang disebut peristiwa mubahalah atau tanding doa antara Nabi dengan orang-orang Nasrani dari Najran. Pada suatu masa, Nabi didatangi oleh kabilah dari Nasrani dari Najran. Kabilah ini ingin bertemu dengan Nabi karena mendengar kabar tentang kenabian beliau. Kabilah ini hendak menguji kebenaran berita itu.

Orang dari kabilah itu berkata, "Siapakah ayah Musa?"
Nabi menjawab, "Imran."
"Lalu siapakah ayah Isa?"
Mendengar pertanyaan itu Nabi lalu menjawab dengan sebuah ayat yang mengatakan bahwa perumpamaan penciptaan Isa adalah sebagaimana penciptaan Adam.
Orang dari kabilah itu terkejut. Lalu berkata bahwa Nabi berbohong.
Nabi bersaksi bahwa perkataannya itu benar, tetapi orang itu tetap tidak mau menerima. Maka dikatakanlah bahwa jika tetap bersikaras pada pendirian masing-masing, maka boleh memohon kepada Allah swt agar orang yang berbohong mendapatkan azab dari Allah. Peristiwa memohon kepada Allah ini disebut mubahalah atau tanding doa. Orang-orang yang dibawa oleh nabi untuk tanding doa ini adalah orang-orang pilihan yaitu Fatimah putri Muhammad, Hasan cucu Nabi, Husain cucu Nabi, dan Ali bin Abi Thalib. Inilah yang disebut ahlul bait nabi, aali Muhammad, dzil kurba, itrah nabi atau keluarga nabi.

Tengang ahlul bait nabi, berikut ini dikutip dari http://al-shia.com/html/id/index.php?p=6∂=1

Setelah Imam Husain cucu nabi terbantai di Karbala, Irak; keluarga Al-Husain (Imam Husain) digiring menuju istana Yazid.

Perawi berkata: Seorang lelaki tua datang mendekati para tawanan keluarga Al-Husain as. dan berkata, "Puji syukur ke hadirat Allah yang telah membinasakan kalian, menjadikan dunia ini aman dari kekacauan yang kalian buat dan memberi kesempatan kepada Amirul Mukminin untuk menghabisi kalian."

Ali bin Al-Husain as. bertanya kepada orang itu, "Hai syekh, apakah anda pernah membaca Al-Quran ?"

"Ya,"jawabnya.

"Tahukah anda ayat ini:

قل لا أسألكم عليه أجرا الا المودة في القربى


"Katakanlah: Aku tidak meminta sesuatu upahpun dari kalian atas seruanku ini kecuali kasih sayang kalian kepada keluargaku (Q.S. Syuro: 23)."

"Ya, ayat ini sudah pernah aku baca,"jawabnya.

"Kamilah yang keluarga Nabi saw. yang dimaksudkan ayat itu. Hai Syekh, pernahkah kau membaca ayat yang ada di surath bani Israil ini:

وآت ذا القربى حقه

"Berikanlah kepada keluarga dekat hak-hak mereka (Q.S. Bani Israil: 26)?" tanya beliau lagi.

"Ya, aku pernah membacanya,"jawab orang tua itu.

"Kamilah keluarga yang dimaksud ayat itu. Hai Syekh pernahkah kau membaca ayat ini:

واعلموا أنما غنمتم من شيء فأن لله خمسه وللرسول ولذي القربى

""Ketahulah bahwa sesungguhnya apa saja yang kalian dapatkan sebagai ghanimah, maka seperlimanya adalah milik Allah, Rasul, keluarga dekat Rasul … ( Q.S. Al-Anfal: 41)?" tanya beliau lagi.

"Ya," sahut si syekh.

"Kamilah keluarga dekat Rasul itu. Hai Syekh, pernahkah kau membaca ayat:

انما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا

"Sesungguhnya Allah berkehendak untuk menghilangkan dosa kalian, wahai Ahlul bait, dan mensucikan kalian sesuci-sucinya (Q.S. Al-Ahzab: 33)?"

"Ya, aku pernah membacanya," jawabnya mantap.

Beliau berkata, "Kamilah Ahlul Bait yang telah Allah istimewakan dalam ayat thaharah ini, wahai Syekh."

Perawi selanjutnya berkata: Pak tua itu terdiam menyesali kata-kata yang telah keluar dari mulutnya itu dan berkata, "Bersumpahlah demi Allah bahwa kalian adalah mereka yang disebutkan dalam ayat-ayat tadi !"

Ali bin Al-Husain as. menjawab, "Demi Allah, tanpa diragukan lagi, kami adalah mereka. Demi kakek kami Rasulullah, kamilah mereka yang dimaksudkan oleh ayat-ayat itu."

Orang tadi menangis sejadi-jadinya seraya melemparkan serban yang dikenakannya. Lalu mengangkat kepala ke atas dan berkata, "Ya Allah, aku berlepas tangan dari musuh-musuh keluarga Muhammad, baik jin maupun manusia." Kemudian ia berpaling ke Ali bin Al-Husain as. dan berkata, "Masih adakah kesempatanku untuk bertaubat ?"

Beliau menjawab, "Tentu, jika kau benar-benar mau bertaubat, Allah pasti akan menerimanya dan kau akan bersama kami."

"Aku kini bertaubat," ujarnya.

Cerita Nabi PENDETA BUHAIRA

PENDETA BUHAIRA

Ketika itu Muhammad masih remaja. Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Ketika ia masih berumur enam bulan dalam kandungan ibunya, ayahnya meninggal. Ibunya pun, Sitti Aminah hanya beberapa tahun saja memelihara nabi. Ketika berumur kurang lebih enam tahun, ibunya meninggal dunia. Pengasuhan Muhammad lalu diserahkan kepada kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Abdul Muthalib pun hanya beberapa tahun saja memelihara Muhammad lalu Abdul Muthalib pun meninggal dunia. Pengasuhan Muhammad pun diserahkan kepada pamannya yaitu Abu Thalib.

Abu Thalib ini mewarisi pekerjaan ayahnya yaitu sebagai penjaga Kabah. Selain sebagai penjaga Kabah, Abu Thalib ini pun seorang pedagang. Pada suatu hari Abu Thalib hendak berdagang ke negeri Syam. Abu Thalib lalu mengajak Muhammad yang ketika itu masih remaja untuk pergi berdagang ke negeri Syam. Muhammad setuju menemani pamannya berdagang ke negeri Sya. Berangkatlah kabilah Abu Thalib ke negeri Syam.

Di tengah perjalanan terjadi keanehan pada kabilah Abu Thalib. Kabilah ini ternyata senantiasa dinaungi oleh awan. Dengan demikian, kabilah ini tidak merasa demikian lelah dalam perjalanan mereka. Bila disamakan dengan kartun, peristiwa Muhammad dinaungi oleh awan ini mungkin mirip dengan Avatar. Dalam cerita wayang, Krisna pun demikian.

Sampailah kabilah Abu Thalib di sebuah tempat yang didiami sejumlah penduduk, sebelum tiba di negeri Syam. Salah seorang di antara penduduk itu adalah Pendeta Buhaira. Melihat kabilah Abu Thalib, pendeta itu lalu bertanya, "Siapa pemimpin kalian?" Seseorang menjawab, "Abu Thalib." Pendeta Buhaira berkata lagi, "Coba panggil ke mari!". Abu Thalib pun datang bersama Muhammad. Ketika Pendeta Buhaira itu melihat Muhammad, ia lalu bertanya kepada Abu Thalib, "Siapakah pemuda ini?" Mendengar pertanyaan itu, Abu Thalib, karena cintanya kepada Muhammad mengatakan bahwa Muhammad adalah putranya. Tetapi Pendeta Buhaira menjawab, "Tidak. Dia bukan putramu. Tak mungkin dia putramu." Akhirnya Abu Tahlib mengakui bahwa Muhammad adalah putra saudaranya, Abdullah yang telah meninggal ketika Muhammad masih dalam kandungan.

Pendeta Buhaira mengetakan bahwa ia melihat kabilah yang dinaungi awan. Ia pun mengetahui dari kitabnya bahwa nabi akhir zaman mempunyai tanda-tanda demikian dan akan lahir dalam keadaan yatim. Mendengar itu yakinlah Pendeta Buhaira bahwa Muhammad akan menjadi nabi akhir zaman. Pendeta Buhaira lalu berpesan kepada Abu Thalib agar menjaga Muhammad karena banyak orang jahat yang berniat membunuhnya.

Karena khawatir akan keselamatan Muhammad, Abu Thalib segera pulang ke Mekah dan tak melanjutkan perjalanan bisnisnya untuk tahun itu.

Penelitian E-LEARNING SEBAGAI RANAH PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DI UPI KAMPUS SUMEDANG

Iswara
E-LEARNING SEBAGAI RANAH PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DI UPI KAMPUS SUMEDANG

Pengantar
Pada saat ini internet mulai merambah ke segala bidang, mulai dari bidang pendidikan, ekonomi, hobi dan lain-lain. Bila pada sekitar tujuh tahun yang lalu tidak ditemui warung internet (warnet, internet café) di kota-kota, kini warnet telah banyak dijumpai di kota-kota.
Fenomena dikenalnya internet oleh masyarakat tidak terlepas dari keyakinan akan kekuatan internet sendiri di masa depan. Bila pada tahun 1970-an televisi dianggap sebagai barang baru dan mewah, pada tahun 2000-an (tiga puluh tahun kemudian) televisi telah menjadi barang yang biasa bahkan di pelosok-pelosok desa. Bila internet pada tahun 2000-an dianggap baru dan mewah, bukan tidak mungkin pada sepuluh atau lima belas tahun mendatang, pelosok-pelosok desa telah menjangkau internet. Ketika televisi diyakini sebagai alat telekomunikasi pemersatu, negeri ini mengejar penggunaan televisi hingga ke desa-desa. Demikian pula ketika internet diyakini memberi manfaat yang lebih besar daripada televisi, negeri ini mengejar penggunaan televisi hingga ke desa-desa.
Penggunaan internet bisa saja dimassalkan hingga ke desa-desa. Tetapi negeri ini masih mempunyai ganjalan yang cukup besar bagi pengembangannya yaitu adakah masyarakat siap untuk mendukung internet? Bila pertanyaan ini dilontarkan di kota-kota besar jelas jawabannya, ”Ya”. Dengan demikian akan terlihat kota-kota besar telah mempunyai server yang memusatkan administrasinya dengan internet. Tetapi bila pertanyaan ini dilontarkan ke desa-desa, belum tentu jawabannya, ”Ya”.
Berdasarkan pengamatan sepintas, pengguna internet pada saat ini lebih banyak kaum muda daripada orang-orang tua. Munculnya warung internet mendorong pemuda-pemuda untuk mencari tahu wujud internet yang sebenarnya. Berdasarkan jam terbang pun seseorang akan mengetahui berbagai fasilitas yang terdapat di internet seperti browsing, e-mail, chat (misalnya mIRC, yahoo messenger), video chatting, atau voice over internet protocol (VoIP).
Aktifitas browsing mungkin merupakan salah satu aktifitas internet yang paling sering dilakukan. Dengan browsing, seorang pengguna internet akan memperoleh teks yang diinginkannya. Pada saat ini dengan browsing tidak hanya teks yang bisa diperoleh melainkan bisa multimedia (hypertext) seperti foto (jpg, gif) rekaman suara (MP3, wav), film (DAT, 3GP, AVI), animasi (swf) atau dokumen lainnya (doc, xls, pdf, txt).
Seorang administrator (biasanya disingkat admin) situs e-learning tentu dapat melihat potensi penelitian dalam e-learning. Tetapi tidak mereka saja. Orang-orang yang telah menggunakan internet pun (atau menggunakan e-learning) dapat melihat potensi penelitian itu. Ranah penelitian e-learning memang boleh dikatakan masih baru, karena memang munculnya e-learning ini pun ramainya belum sampai belasan tahun. Sekalipun sejak dahulu telah ditemukan berbagai program pembelajaran seperti computer assisted instruction (CAI) dan semacamnya, program pembelajaran seperti itu berkembang pesat setelah ditemukannya internet, bahkan setelah ditemukannya bahasa pemrograman internet seperti active server pages (ASP) dan personal homepages: hypertext preprocessor (PHP).

E-learning berbasis Moodle di Internet
Pada saat ini Moodle sebagai sistem manajemen pembelajaran (course management system) merupakan salah satu program internet yang sangat terkenal karena merupakan program gratis dan terbuka (free, open source software package). Pengguna tinggal men-download-nya dan menginstalnya di server. Pengetahuan dasar yang mesti dimiliki pengguna adalah bahasa pemrograman dasar internet personal homepages: hypertext preprocessor (PHP). Dengan memahami bahasa PHP, seorang pengguna dapat menyetel bahkan mengubah tampilan Moodle (lihat http://moodle.org).
Hingga saat ini sudah banyak situs yang menggunakan program Moodle. Pengguna-pengguna program Moodle dapat dilihat di http://moodle.org/sites/ di antaranya FPMIPA UPI (http://fpmipa.upi.edu/kuliah) dan Universitas Terbuka (http://student.ut.ac.id/), ITB (http://kuliah.itb.ac.id/), Fisika UI (http://e-learning.fisika.ui.ac.id/), FE UGM (http://www.mep.ugm.ac.id/moodle). Beberapa institusi yang terdaftar di situs resmi Moodle bahkan merupakan sekolah menengah dan kursus.

Situs UPI Kampus Sumedang
Mulai pertengahan tahun ini (sekitar bulan Juni 2007) UPI Kampus Sumedang telah mengembangkan situs e-learning. Para pengajar dan pembelajar dapat mengakses situs e-learning ini dari alamat http://kd-sumedang.upi.edu. Situs ini didukung penuh oleh teknologi Moodle (moodle.org). Teknologi Moodle merupakan teknologi e-learning yang dikenal luas oleh pengguna / programer internet berbasis personal home pages (PHP: Hypertext Preprocessor) karena berupa open source program. Sekali program ini terpasang di server, pengguna (pengajar dan pembelajar) dapat melakukan berbagai aktifitas belajar-melajar dengan basis e-learning.
Di UPI Kampus Sumedang sendiri terdapat beberapa pengajar yang berpotensi untuk dapat menggunakan Moodle sepenuhnya (lihat boks angket). Pelajaran-pelajaran bahasa, matematika, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan alam berpotensi dikembangkan di sana. Setidaknya di UPI Kampus sumedang sendiri terdapat dosen teknologi informasi dan komunikasi dan dosen penggunaan komputer bagi pengajar taman kanak-kanak.
Salah satu pertanyaan mengemuka berkenaan dengan internet dan e-learning. Perlukah penguasaan teknologi informasi bagi pengajar sekolah dasar dan taman kanak-kanak? Seorang dosen teknologi informasi dan komunikasi (DTIK) UPI Kampus Sumedang berpendapat bahwa calon pengajar sekolah dasar dan taman kanak-kanak tidak kurang perlunya dalam penguasaan teknologi informasi karena era perdagangan bebas memungkinkan pengajar untuk mempunyai kualitas demikian. Tidak diragukan lagi bahwa komputer tidak hanya diperlukan oleh orang berdisiplin ilmu komputer saja. Komputer bahkan telah menjadi kebutuhan pribadi setiap individu. Idealnya, satu komputer untuk satu orang. Hal ini menjadi salah satu dasar dikembangkannya e-learning di UPI Kampus Sumedang.
Dari tampilan luarnya situs UPI Kampus Sumedang ini dikembangkan dari theme yang berbeda dari default Moodle. Situs UPI Kampus Sumedang menggunakan theme silver sehingga ketika seseorang mengaksesnya, terlihat situs ini didominasi oleh warna perak dengan tulisan yang jelas berwarna hitam. Situs ini masih menggunakan default bahasa Inggris. Sekalipun demikian, pelajaran-pelajaran yang di-upload di sana menggunakan bahasa Indonesia. Program Moodle sebenarnya dapat diinstal dengan berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Halaman awal situs ini menampilkan berita, pemberitahuan dan kolom login.

Pada umur yang relatif muda, situs ini memang baru menampilkan berita, di antaranya berita pelatihan asesor yang diikuti dosen UPI Kampus Sumedang (Agustus), praktik pengalaman lapangan (PPL) kependidikan (Agustus), kuliah kerja nyata UPI Kampus Sumedang (Juli), penerimaan mahasiswa baru (Juni). Pada situs ini pula terdapat beberapa kuis dan survey yang merupakan contoh (demo) bagi pengajar untuk dapat menyusun kuis yang relevan dengan mata kuliahnya masing-masing. Kuis yang ditampilkan sebagai contoh ialah kuis kebersihan (IPS), sastra, dan matematika. Tanpa harus log-in, pengguna dapat mencoba kuis ini. Pengguna kuis ini dituntut untuk mengerjakan soal pilihan jamak (multiple choice) dan esai singkat. Karena hanya contoh, soal yang diberikan tak lebih dari 10 soal. Pengakses soal langsung mendapatkan nilai setelah mengerjakan soalnya. Selain terdapat kuis, sekalipun belum terdapat di situs ini, e-learning berbasis Moodle memungkinkan pengajar dan pembelajar berinteraksi melalui pengiriman tugas-tugas atau memasuki ruang obrol (chat), atau berkirim pesan (offline messages, seperti e-mail).
Di samping berita dan kuis, dalam situs ini pun terdapat link pada situs Moodle lainnya, di antaranya situs FPMIPA UPI Bandung (http://fpmipa.upi.edu/kuliah), FPTK UPI Bandung (http://fptk.upi.edu), dan Universitas Terbuka (http://student.ut.ac.id/). Dengan melihat situs lain dalam link ini, pengajar dan pembelajar dapat melihat potensi pengembangan situs UPI Kampus Sumedang bagi mereka sendiri. Salah seorang dosen UPI Kampus Sumedang telah berkomunikasi dengan dosen FPMIPA berkenaan dengan penggunaan Moodle. Dosen UPI Kampus Sumedang lainnya bahkan diizinkan melihat video presentasi dosen FPMIPA sebagai bagian dari kegiatan Moodlenya. Bertukar informasi, berkirim pesan, mengisi bulletin board merupakan kegiatan yang lazim dilakukan bahkan di situs resmi Moodle (moodle.org).
Selanjutnya, bila seseorang diizinkan log-in ke dalam situs UPI Kampus Sumedang ini, ia dapat mengakses mata kuliah yang ada di dalamnya. Dalam situs ini terlihat beberapa mata kuliah tengah dikembangkan. Mata kuliah ini terlihat masih dalam pengembangan dan tidak terkunci oleh password. Mata kuliah yang terlihat di situs ini adalah (1) Dasar-dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi, (2) Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah, (3) Teori dan Sejarah Sastra, (4) Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar: Teori dan Praktik, serta (5) Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Pada mata kuliah Teori dan Sejarah Sastra terdapat beberapa diskusi awal berkenaan dengan beberapa materi kuliahnya berupa link pada beberapa situs sajak dan file pembacaan sajak.
Menurut salah seorang dosennya yang merupakan admin dari situs UPI Kampus Sumedang, penggunaan e-learning ini memungkinkan banyak potensi bagi para pengajar (dosen) dan pembelajar (mahasiswa) UPI Kampus Sumedang. Potensi ini bisa disertakan dalam penelitian pada setiap disiplin ilmu berkenaan dengan e-learning, misalnya berkenaan dengan prosedur, efektifitas dan efisiensi. Modul Moodle sendiri dapat dikembangkan menurut situs resminya. Untuk mendukung penelitian seperti itu, Moodle mempunyai perangkat survey yang telah diinstal di situs UPI Kampus Sumedang.
Di UPI Kampus Sumedang terdapat 25 komputer yang online dengan network internet. Kedua puluh lima komputer itu terdapat dalam satu gedung yang dibagi menjadi dua ruang. Sekalipun rasio jumlah komputer dengan mahasiswa tidak ideal, keberadaan komputer itu amat meringankan dahaga keingintahuan pembelajar tentang teknologi internet. Selain 25 komputer itu, ada pula komputer lain yang dijalankan di luar network yaitu satu buah di gunakan sebagai administrasi perpustakaan, tiga buah di kantor akademik, dan dua buah digunakan di kantor tata usaha. Beberapa laptop digunakan sebagai pesawat portable untuk presentasi di kelas-kelas tertentu dan kelas pascasarjana. Tidak seperti di UPI.net Bumi Siliwangi dan Pascasarjana UPI Kampus Bumi Siliwangi, UPI.net Kampus Sumedang belum memasang hotspot WiFi di kampusnya. Di Sumedang sendiri pada saat ini (di luar Jatinangor) hanya UPI Kampus Sumedang yang merupakan kampus yang online.
Keberadaan situs ini akan bergantung pada potensi pengajar dan pembelajarnya. Menurut Erik, salah seorang pembelajar UPI Kampus Sumedang, penggunaan e-learning bagi pembelajar dapat saja diwajibkan. Pengajarlah yang mempunyai inisiatif untuk menentukan penggunaan media e-learning itu. Menurutnya pula partisipasi pembelajar secara mutlak diperlukan mengingat pentingnya penguasaan komputer seiring tuntutan zaman.
Sebanyak 35 lembar angket yang disebar kepada para pembelajar UPI Kampus Sumedang dan 10 lembar disebar kepada pengajar UPI Kampus Sumedang menunjukkan 53,33% dari responden cukup tertarik pada situs UPI Kampus Sumedang (http://kd-sumedang.upi.edu). Namun, dari pembelajar itu 42,22% dari responden mengaku kurang tertarik pada e-learning. Diketahui pula bahwa selama ini 60,00% dari responden merasa kurang terbantu dengan e-learning (lihat bantuan e-learning dalam pendidikan).

Hasil angket di atas merupakan gambaran bagi pembelajar dan pengajar UPI Kampus Sumedang tentang e-learning dan situs http://kd-sumedang.upi.edu. Harapan bagi pengembangan wawasan pengajar dan pembelajar UPI Kampus Sumedang jelas terbuka lebar mengingat umur situs ini yang masih relatif muda, atau boleh dikatakan masih bayi (dua bulan sejak Juni 2007).

Potensi Penelitian Pendidikan Bahasa
Wilayah penelitian pendidikan berikut merupakan modifikasi dari pendapat Arikunto (1999: 295) berkenaan dengan objek atau sasaran evaluasi program.

Melihat banyaknya wilayah penelitian di atas, seorang calon peneliti tentu dapat melihat wilayah mana yang paling memungkinkan baginya untuk diteliti. Penelitian berkenaan dengan e-learning pada wilayah di atas masih tergolong baru sehingga amat menarik untuk dikembangkan.
Sebagai pembanding dapat digunakan Nurgiyantoro (1988) berkenaan dengan penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Nurgiyantoro menguraikan contoh penilaian dalam pembelajaran berdasarkan tingkat kategori Bloom: (1) tingkat ingatan, (2) tingkat pemahaman, (3) tingkat aplikasi, (4) tingkat analisis, (5) tingkat sintesis, (6) tingkat evaluasi. Uraian berikut dimodifikasi dari Nurgiyantoro (1988) di antaranya
1. tes kompetensi kebahasaan
tes struktur tata bahasa
tes kosakata
2. tes kemampuan reseptif
tes kemampuan menyimak
tes kemampuan membaca
3. tes kemampuan produktif
tes kemampuan berbicara
tes kemampuan menulis
4. tes kesastraan
tujuan, bahan dan penilaian dalam pengajaran kesastraan
pendekatan taksonomis tes kesastraan
penilaian ranah kognitif
penilaian ranah afektif
penilaian ranah psikomotor
tingkatan tes kesastraan
tes kesastraan kategori Moody
tes kesastraan tingkat informasi
tes kesastraan tingkat konsep
tes kesastraan tingkat perspektif
tes kesastraan tingkat apresiasi

Penilaian dalam pembelajaran sangatlah penting karena menjadi indikator keberhasilan pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran pun dapat menjadi bagian penelitian e-learning.
Van Dalen (1962) dan McMillan-Schumacher (1989) mengungkapkan dasar pemerolehan pengetahuan melalui penelitian. Selain itu mereka menguraikan sejumlah pembahasan dalam penelitian pendidikan. Van Dalen (1962: 175) mengungkapkan penilaian efektifitas pembelajaran (assessment of teacher effectiveness).

Wawasan berkenaan dengan lingkup penelitian pendidikan akan diungkap McMillan-Schumacher (1989) berkenaan dengan penelitian kuantitatif maupun kualitatif; penelitian evaluasi (evaluation research) dan penelitian komunikasi kependidikan (communication of educational research).
Berdasarkan uraian Arikunto (1999), Nurgiyantoro (1988) atau Van Dalen (1962) di atas, keberadaan e-learning amat relevan dengan penelitian pendidikan. Ranah-ranah yang dapat diteliti pun demikian beragam yang memungkinkan untuk diadakan sebuah penelitian besar yang memayungi penelitian-penelitian lainnya yang lebih kecil.

Daftar Pustaka
Arikunto, S. (1999) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (1989) Manajemen Penelitian. Jakarta: Depdikbud.
http://moodle.org
http://kd-sumedang.upi.edu
McMillan, J.H; S. Schumacher (1989) Research in Education: A Conceptual Introduction (2nd edition). Virginia: Harper Collins.
Nurgiyantoro, B. (1988) Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Van Dalen, D.B. (1962) Understanding Educational Research. New York: McGraw-Hill.

Penelitian MELAKUKAN DAN MELAPORKAN PENELITIAN

Iswara
MELAKUKAN DAN MELAPORKAN PENELITIAN

Tulisan ini disarikan dari ceramah Prof.Dr. Yus Rusyana di kelas Pascasarjana UPI Bandung pada tanggal 19 Maret 2008.


BAB II
Penelitian sebenarnya bisa dimuai dari Bab II karena seorang peneliti harus melakukan studi terhadap ilmu-ilmu terdahulu. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan merupakan anak cucu dari ilmu pengetahuan yang telah dibuktikan sebelumnya. Peneliti harus memperhatikan kemungkinan untuk mengutip ilmu terdahulu, bukan hanya menyimpulkan dari ilmu terdahulu itu. Dengan mengutip, peneliti tersebut dapat membedakan antara pendapat peneliti dengan pendapat pendahulunya. Misalnya peneliti membutuhkan sejumlah definisi dari ilmu-ilmu terdahulu. Peneliti itu akan mengumpulkan sejumlah definisi dari sejumlah pakar. Bila sebuah kursi didefinisikan maka peneliti akan memperoleh sejumlah definisi kursi. Contoh definisi kursi adalah sebagai berikut. Kursi adalah alat untuk duduk. Kursi terbuat dari besi dan kayu. Kursi adayang mempunyai sandaran dan ada yang tidak. Dari definisi-definisi ini peneliti bisa menarik kesimpulan. Dengan demikian, kesimpulan bukanlah dari definisi terakhir atau dari satu definisi saja.

BAB I
Setelah melakukan studi terhadap ilmu-ilmu terdahulu, penelti akan dapat merumuskan masalah yang boleh jadi masalah itu belum diselesaikan oleh ilmuwan atau guru-guru terdahulu. Masalah itu menjadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan para pendahulu. Dengan demikian, peneliti tersebut berusaha menyelesaikan pekerjaan rumah para pendahulu itu.

BAB III
Selanjutnya peneliti menentukan metode dan data penelitian. Metode penelitian dipilih untuk memecahkan masalah itu. Data penelitian harus ditentukan dengan cermat. Bila peneliti akan melakukan penelitian fonologi, maka data yang diambil adalah data fonologi, misalnya rekaman. Bila peneliti melakukan penelitian membaca maka data yang diambil adalah bacaan yang diujikan, hasil uji membaca.
Berkenaan dengan hasil uji membaca, peneliti mesti cermat mendeskripsikan data. Dengan demikian, peneliti tidak menaksir kemampuan si teruji berupa hasil akhir (angka-angka) saja. Peneliti harus dapat menjelaskan makna dari angka 5, 7 atau 9.

BAB IV
Setelah data diperoleh, maka data dianalisis. Analisis kualitatif memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penggolongan dan klasifikasi dari data yang diperolehnya. Analisis itu bisa saja dengan memilah unsur-unsurnya. Bila manusia dianalisis, maka manusia terdiri atas tangan, kepala, kaki, badan, telinga, otak dan sebagainya. Bila tumbuhan dianalisis maka tumbuhan terdiri atas daun, batang, ranting, bunga, buah, akar, dan sebagainya. Seseorang yang akan memasak sayur lodeh boleh jadi menganalisis bahan-bahannya seperti menganalisis kelapa agar diketahui kelapa yang baik dan berkualitas. Mungkin saja menganalisis dengan membelah atau mencincangnya. Sebaliknya, analisis kuantitatif menuntut peneliti untuk menjelaskan makna dari angka-angka.

BAB V
Setelah data dianalisis maka data disimpulkan. Simpulan itu bukan berarti mengambil lagi data yang sudah ada. Gambaran dari simpulan ialah seseorang yang telah memasak sayur lodeh. Bila telah masak, maka itulah kesimpulannya. Mesti diingat untuk tidak lagi memasukkan data mentah ke dalam simpulan. Bila sayur lodeh terdiri atas bahan mentah kelapa, buncis, kacang merah, gula, asam; bahan mentah itulah yang disebut data.

Prosa PERAMAL DAN ANAK RAJA

PERAMAL DAN ANAK RAJA
--untuk Dikara Permana

Seorang peramal ditemui seorang anak raja yang ingin mengetahui nasibnya. “Wahai peramal yang baik dan terpercaya, tolong beritahukan nasibku dengan kekasihku si fulanah apakah akan berlanjut dengan akhir yang bahagia ataukah akan celaka.” Maka si peramal melihat tanda-tandanya di mata si anak raja itu. Sebelum si peramal berbicara, si anak raja lebih dahulu menyela, “Tetapi, Tuan peramal, janganlan engkau menceritakan sesuatu yang buruk kepadaku.”

Si peramal pun mengerti dan dengan tersenyum ia berkata, “Tuan, nasibmu baik dan kau akan mendapat akhir yang bahagia.” Si anak raja pun pulang dengan gembira sambil tak lupa ia memberi hadiah kepada si peramal.”

Hari berganti hari. Dengan semagat yang bergelora, si anak raja mengupayakan cintanya. Tetapi ia mesti mendapati kenyataan bahwa kekasih yang dicintainya memilih pangeran lain yang cukup berkuasa. Dengan perasaan tak menentu, ia pergi dan mengadu kepada si peramal. Berkatalah si peramal, “Tuan, berita buruk tak akan diterima oleh seseorang yang buta. Karena itu tak pantas menyampaikan berita itu hingga orang itu kembali membuka matanya. Tuan takkan menerima berita dariku dan akan bersedih dengan kenyataan yang ada. Maka usahakanlah dengan baik segala pekerjaan yang ada. Berjuanglah dan jangan menyesali hasilnya.” Peramal itu berlalu dari hadapannya.

Penelitian MENGGAMBAR DENGAN MS PAINT



Menggambar menggunakan komputer merupakan fenomena yang baru bagi manusia setidaknya pada dasawarsa terakhir ini. Beberapa pengguna komputer yang tak bisa menggambar di kertas mempunyai kemungkinan yang berbeda saat mereka menggunakan komputer untuk menggambar.
Sejumlah pembelajar yang masuk ke kelas pembelajaran komputer ditugasi untuk membuat gambar sesuai dengan kemampuan mereka. Kegiatan menggambar seperti halnya menulis, mengarang, atau berbicara memerlukan latihan. Di kelas ini pembelajar diminta untuk membuat gambar pada suatu kanvas Ms Paint dengan objek-objek yang memenuhi kanvas itu. Kepada pembelajar diberikan contoh sebuah gambar dengan Ms Paint dengan objek dua orang dengan ukuran yang berbeda, pohon, dan rumah. Contoh gambar menampilkan warna-warni yang cerah.
Potensi gambar-gambar yang dibuat pembelajar sangat besar karena gambar-gambar ini dapat diolah selanjutnya menjadi objek Macromedia Flash misalnya. Berikut ini gambar-gambar yang dibuat pembelajar.

Gambar dengan dua orang ini merupakan gambar yang dicontohkan kepada pembelajar.

Cerita Nabi PERANG UHUD

PERANG UHUD

Perang Uhud semestinya dimenangkan oleh kaum Mukminin dengan pimpinan Rasulullah saw tetapi kemenangan yang sudah di depan mata serta-merta sirna karena sebagian sahabat yang melanggar perintah Rasulullah saw. Sebagian sahabat yang ditugaskan sebagai pasukan pemanah di Bukit Uhud melanggar perintah Rasulullah saw. Rasulullah saw memerintahkan mereka untuk tetap berada di Bukit Uhud. Ketika pasukan kaum Quraisy kalah dan tercerai-berai meninggalkan ganimah (rampasan perang). Para pemanah yang berada di Bukit Uhud tergerak untuk turun karena khawatir tidak segera mendapat bagian ganimah. Dari 50 pemanah (sniper) yang ditugasi Rasulullah saw untuk berjaga di bukit Uhud, hanya 10 pemanah yang tidak turun. Sebanyak 40 pemanah turun karena terprovokasi untuk mengambil harta ganimah.

Melihat pemanah dari Bukit Uhud turun, panglima Quraisy yaitu Khalid bin Walid segera berputar dan menyerang kembali kaum Mukminin. Pada penyerangan itu, Khalid bin Walid memporak-porandakan kaum Mukminin yang hendak mengumpulkan ghanimah. Bahkan Rasulullah saw sendiri mendapat serangan yang hebat dan giginya terkena panah. Abdullah bin Zubair R.A. syahid karena membela Nabi saw. sedangkan sebagian besar pasukan lari dari peperangan; lari dari Nabi saw. Nabi saw berseru kepada pasukannya, "Aina ayuhannas! Ke mana kalian? Mengapa kalian lari?" Hanya sedikit dari sahabat yang bertahan dari serangan Khalid bin Walid dan tetap berada dalam pasukan Nabi saw.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan kepada Rasulullah saw akan berakibat fatal. Peperangan yang semestinya dimenangkan kaum Mukminin serta-merta sirna. Peperangan Hizbullah dengan Zionis-Israel pun ditumbuhkan dari ketaatan pasukan kepada komandan Sayid Hasan Nasrallah. Pelanggaran pada disiplin akan berakibat fatal.

Poem HEAVEN THAT WAITS IN THE SKY

Iswara
HEAVEN THAT WAITS IN THE SKY

How beautiful to live within your shadow
to enlight toward my path
Heaven’s gate will always smile happily
it is you stand in wise and beautifully

And in the cellular phone
you lost one by one
chlotes of mighty egotistical
blouse of foolishness containing misery
and all gown painful forgetful mistakes
and change with skin of happiness love
that feels lenient and openness

From the cool silent mountain season
with the warm wind of the shore
and the little rain falls down to earth
tender symphony then arranged from your body
waving within harmony of my heart
this symphony is only for you

Accompanying journey of this lonely stranger
your tender love break down the mighty aggressor
which is so long time become the world’s enemy

O, the gentle of rain become metamorphosis
A worm into a butterfly.
The gentle of love become metamorphosis
A hate into a love.

Sumedang, 8 Januari 2008

Penelitian BERBICARA DENGAN GAMBAR DARI INTERNET

Iswara
PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN GAMBAR DARI INTERNET

Penelitian ini dilakukan pada pertengahan tahun 2007 kepada sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Orasi seperti Pemilihan Dai Cilik di stasiun televisi swasta merupakan fenomena yang menarik dari sisi pembelajaran keterampilan berbahasa. Pembelajaran berorasi atau berpidato merupakan pembelajaran keterampilan berbahasa yang dikembangkan di kelas-kelas bahasa.
Di dalam penelitian ini, pada saat pembelajaran, mahasiswa sebagai pembelajar diberi teori berkenaan dengan berbicara di antaranya pengulangan pelafalan bila ada kekeliruan, pandangan mata, pemilihan tema yang cocok bagi pendengar, menggunakan sapaan (Anda, hadirin) bagi pendengar dan penilaian berpidato.
Setelah itu pembelajar diminta untuk memilih tema yang menarik baginya dan relatif cocok bagi pendengar. Tema itu bisa saja diinspirasi dari gambar-gambar yang ditemui di internet atau sebaliknya tema yang dipilih dicari gambar yang relevan di internet. Pencarian gambar diberi waktu selama seminggu. Gambar-gambar yang dipilih pembelajar di antaranya peristiwa bencana alam (banjir, gunung meletus), teknologi, pemanasan global, ilmu pengetahuan, dan cerita anak-anak. Kenyataannya, ada pembelajar yang mendapatkan gambar bukan dari internet. Ada pembelajar yang menggambar langsung di papan tulis, ada yang menampilkan gambar yang dibuat di atas kertas. Kenyataan ini membuktikan bahwa gambar dari internet tidaklah mutlak.
Setelah pembelajar mendapatkan gambarnya masing-masing, pembelajar diminta berpidato atau berorasi berkenaan dengan tema dan gambar yang dipilihnya. Pidato yang dilakukan pembelajar diharapkan tanpa teks sama sekali. Boleh saja pembelajar mempersiapkan teks pidatonya di rumah, tetapi saat di berpidato di kelas, pembelajar tidak boleh membawa teks.
Berorasi atau berpidato dengan bantuan gambar mendorong pembelajar untuk aktif mengembangkan tema yang dipilihnya. Tanpa bantuan teks, pembelajar mengembangkan pidatonya. Tidak sedikit pidato pembelajar yang menarik. Bahkan beberapa di antara pembelajar menunjukkan performansi pidato yang sangat baik. Dari sekitar 60 pembelajar, pidato beserta penilaiannya secara langsung diselenggarakan dalam tiga pertemuan (dalam 3 sks). Kemampuan berpidato dilihat dari teori berpidato yaitu (1) pelafalan, (2) pandangan mata, (3) pemilihan tema yang cocok bagi pendengar, (4) menggunakan sapaan (Anda, hadirin) bagi pendengar, dan (5) kebakuan bahasa. Rata-rata pembelajar mampu berpidato dengan baik sekalipun ada pula yang tak dapat menyelesaikan pidato atau kekurangan berbicara lainnya. Melalui pembelajaran berpidato dengan gambar dari internet ini pembelajar sebagai calon pendidik diharapkan dapat mengajarkan teknik berpidato bagi pembelajarnya kelak.

Cerpen BERAS

Cerpen Iswara
Beras

Alangkah bahagianya mereka kulihat. Tidak ada yang lebih membahagiakan para petani berkenaan dengan pekerjaannya selain ketika memanen padi di sawah. Padi yang sudah menguning dituai dengan arit, dipisahkan dengan antara biji padi dengan batangnya, lalu dijemur, ditumbuk sampai menadi beras dan siap untuk dijual.
Panen yang berlimpah dari ladang yang luas akan memenuhi lumbung-lumbung persediaan kami. Sebagiannya dapat ditukar dengan keperluan lain: lauk-pauk, sandang, keperluan belajar serta keperluan sehari-hari.
Ia dengan bersemangat pergi menuju sawahnya. Dilihatnya hamparan menguning yang menyejukkan hati. Setelah ia ikut mengerjakan panen orang lain, gilirannya memanen tanahnya sendiri. Setelah beres dituai, segera dibanting untuk memisahkan biji padi dengan batangnya. Seikat demi seikat padi dibanting-banting. Suaranya berirama diiringi dengan lagu dan tarikan napas pekerjanya. Lagu yang merintih dan terengah seperti lagu, syair dan tepukan duka Imam Ali Zainal Abidin. Akhirnya semua pekerjaannya beres hari itu juga.
Semilir angin yang sejuk. Awan yang mengandung hujan dan matahari yang mengintip di baliknya. Pemandangan yang lepas ke tempat-tempat jauh. Ada gelap pepohonan hutan di jauh sana. Alam yang masih mengandung misteri yang keramat sebagai bagian dari kekuasaan Tuhannya. Burung-burung kecil melesat dengan cepat menembus angin setelah memetik biji-bijian, melewati sungai-sungai yang mengaliri sebagian sawah yang hampir menguning.
Tuhan yang Maharahman telah menyediakan rezeki bagi setiap makhluk yang ada di dunia. Negeri ini begitu subur tanahnya. Siapa pun yang menanam, akan menuai panen. Tanah kami adalah tanah yang menerima segala tetumbuhan. Bermacam-macam biji-bijian dan buah-buahan keluar dari tumbuh-tumbuhan itu. Sebagian daun-daun dari tetumbuhan itu menjadi pakan bagi ternak-ternak milik para peladang. Di negeri ini tidak ada yang kelaparan karena orang-orangnya menanam tumbuh-tumbuhan.
Malam itu sepulang salat malam disempatkannya mampir di pos ronda. Ia ingin melihat kawan-kawannya yang sedang mengusir nyamuk dengan asap rokok.
“Mumpung merokok belum dilarang ….” katanya sambil melempar sebungkus rokok ke atas papan pos ronda tempat teman-temannya bersila dan bersarung.
“Ini pos ronda, Bung, bukan kampus kelas atau kantor.” Sudin menyambut sambil mengambil sebatang rokok dan menyelipkan di sela-sela bibirnya. Yang lain pun satu per satu mengambil rokok.
“Jadi sudah sah peraturan antimerokok itu?”
“Sudah.”
“Wah, bisa-bisa Serie A, Premier League, dan Bundes Liga batal tayang di teve.”
“Bakal bangkrut perusahaan rokok kita.”
“Tetapi ada yang lebih penting.” Sudin mengepulkan asap rokoknya.
“Apa?”
“Dengar-dengar Fahri sekarang tidak lagi menerima beras.”
“Ah, yang benar saja. Apa alasannya?”
“Entah.”
Sudin beranjak mengumpulkan ranting untuk dibakar. Ia melepas goloknya. Ranting yang besar dan panjang ditetaknya dengan golok. Ranting-ranting yang telah menjadi kecil dinyalakan. Apinya menghangatkan udara. Setiap orang di pos ronda itu menyelimuti tubuhnya dengan sarung.
“Tidak mungkin si Fahri tidak lagi menerima beras. Memangnya sejak kapan orang kita sudah tidak doyan nasi?”
Orang-orang menggerutu ada yang mengetuk si Fahri, ada pula yang mendukung berita si Fahri. Tetapi dari sanad yang ada tiada yang bisa dipercaya; walaupun matannya benar berkenaan dengan pekerjaan si Fahri.
Bintang-gemintang yang memenuhi langit kini menemaninya ke dalam mimpi. Kelap-kelip pada malam yang dingin, langit menurunkan embun di pagi hari. Malam itu hembusan angin amatlah kencang. Angin menembus ke tempat tidur di kamarnya dari sela-sela bilik anyaman bambu. Bara api yang membakar ranting-ranting untuk menghangatkan pos ronda berpijar dan asapnya naik ke udara. Malam makin larut.
Esoknya ia sudah mempersiapkan kepergiannya ke gudang si Fahri. Dari jauh si Sudin berteriak memanggil-manggilnya.
“Hei, kulihat hari ini si Fahri mencarimu.”
“Benarkah? Si Fahri? Ada apa?”
“Entah.”
“Ya. Aku tahu, dia mau membeli berasku. ‘Kan sudah beres aku mengiling beras.”
Bergegaslah ia pergi menuju gudang si Fahri. Rumahnya memang juga di sana, berdampingan dengan garasi mobil bak terbuka, khusus untuk mengangkut beras dan dagangan lainnya.
Fahri adalah orang yang punya harga diri. Di mata orang di kampungnya, Fahri adalah orang kaya. Karena itu ia menjadi orang terpandang di sana.
Jika seseorang hendak berjual beli beras dengannya, orang itu mesti bertransaksi dengan sangat hati-hati. Sebagaimana biasa si Fahrilah yang biasanya mempunyai kunci harga. Orang boleh menawar lebih tinggi, tetapi jatuhnya harga tidaklah terlalu jauh dari yang dipatok di awal. Kalau mau, ambil dengan harga segitu atau angkat kaki. Biasanya kalau sudah ada isyarat angkat kaki, si Fahri menunjukkan keengganannya omong lebih lanjut tentang beras atau tentang yang lain-lainnya. Ia benar-benar orang yang punya harga diri.
Kebetulan si Fahri sedang berdiri di muka rumahnya yang luas. Berdiri mematung seperti menunggu telur menetas di atas kepalanya. Ia seperti sedang menunggu seorang tamu. Setelah menjawab permisinya, Fahri mempersilakan tamunya untuk masuk dan duduk. Sementara ia sendiri masih mematung di depan rumah seperti masih mengharapkan tamu lain. Ia berteriak-teriak menyuruh orang yang ada di dalam rumah untuk membawa air minum. Barulah selang beberapa lama ia masuk dan berlagak memeriksa keperluan tamunya.
Maka diutarakanla maksud kedatangan tamu ini, tiada lain untuk menjual beras yang baru dipanen. Fahri menatap dengan pandangan nyalang seperti biasanya.
“Maaf, Pak, hari ini kami tidak menerima beras Bapak.”
Sebagaimana biasa, tamu si Fahri harus siap dengan kejutan-kejutan. Tetapi kejutan ini terlalu keras bunyinya; lebih keras daripada gelegar guntur di musim hujan. Tetapi kagetnya tamu hanya terlihat dari raut muka saja karena tamu harus tetap berikap tenang dan berwajah dingin seperti batu yang sudah berlumut.
“Mengapa Bapak tidak bisa menerima beras kami?”
“Di pasaran sekarang ini beras harganya sangat murah. Muraaah sekali.”
“Murah sekali? Kenapa?”
“Coba cari ke pasar-pasar. Lihat kualitas beras juga lihat harga berasnya. Murah sekali.”
“Kami tidak mengerti. Mengapa banyak beras di pasaran?”
“Ini bukan ulah petani. Bukan ulah pedagang beras. Aku tak tahu persis ulah siapa ini. Yang jelas semua pasaran kita jadi kacau. Harga beras murah sekali. Tidak ada harganya. Mungkin sebaiknya kita tidak memanen beras atau bahkan membiarkan beras kita untuk pakan ternak.”
Kulihat si Fahri berhenti. Mungkin melihat mataku yang terbelalak. Air mata menggenang di kelopak mata. Aku kecewa. Sangat kecewa. Ia terpaksa menghentikan bacotnya sementara. Tetapi aku tak punya kata-kata untuk diungkapkan. Tak ada kata-kata yang mewakili kesedihan seperti ini. Tak ada gunanya menangis di sini.
“Maaf kami harus menolakmu. Kami punya beras Thailand. Beras ini dipasok untuk kami sebarkan. Ini harus terjadi karena beras ini sangat-sangat murah. Apalagi tidak diragukan lagi kualitasnya tidak kalah dengan beras kita. Pasaran kalian para petani beras sudah musna.”
Aku tertunduk. Kupingku sudah mendengar banyak berita. Sudah lama ia mendengar lagi berita-berita yang isinya bunga-bunga tentang beras itu. Sekarang ia tidak bisa mendengar lagi. Ia sudah pekak dan otakku tidak bisa menerima alasan dibalik itu. Bahwa ia tidak bisa menerima beras-beras kami dengan alasan bla…bla…bla…. ketonggeng hum… pa… pa….
Aku pulang dengan langkah melayang. Tiada bumi, tiada lagi langit. Tak ada lagi yang dapat kurasakan. Aku tak bisa melihat segala yang kulewati karena rasa bingung ini membuatku sedih yang teramat dalam. Dari segala yang kuketahui sudah jelas penyebab kesengsaraan ini. Segala kemelaratan rakyat ini adalah karena pemerintah, orang-orang, para penjual membiarkan sebagian cukong menjual beras Thailand dengan harga sangat miring.

Sumedang, 6 Februari 2006

Cerpen RATU SEJAGAT

cerpen Iswara
Ratu


Sekalipun gelombang protes menghantamnya bertubi-tubi, Tika tetap ikut kontes ratu-ratuan. Ia menjadi seorang yang kesekian kalinya dihujat dengan tuduhan melecehkan agama setelah goyang sensual penyanyi dangdut dan terbitnya majalah porno terjemahan dari negeri astina. Masyarakat berpikir, setelah lolos seleksi, ia akan ke luar negeri dan memamerkan bikini dengan berpose di bibir kolam.
Juri dalam kontes ini adalah orang-orang yang terpandang dan terhormat. Dalam menilai para kontestan, juri mendapat pengamanan yang sangat ketat. Sekalipun pengamanan juri sangat ketat, tak urung juga nomor telepon juri ada juga yang memberikan sampai ke tangannya. Seorang pelayan, mungkin sopir, yang tampangnya mirip bintang sinetron berkenalan dengannya dan memberikan nomor itu. Katanya itu nomor penting. Beberapa waktu setelah itu ia tahu bahwa nomor itu adalah nomor telepon juri yang bisa ia hubungi bila pun ia mau. Mulanya ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan nomor itu. Tetapi agak lama dibiarkan, dengan sendirinya nomor itu berdering di teleponnya.
Tentu saja di antara jadwalnya yang ketat, ia masih punya waktu luang untuk menelepon dan menerima telepon. Ketatnya jadwal membuatnya menggeliat mencari waktu luang agar ia dapat ia melepas penat dari nasehat jagoan-jagoan catwalk, bicara tentang personalitas, tata krama di meja makan, dan pelajaran-pelajaran penting tentang berbusana.
Sementara itu kru televisi-televisi swasta mengambil kontes ratu ini sebagai bagian dari konsumsi publik yang penting untuk disiarkan.
Akhirnya suatu ketika dapat juga Tika keluar dengan juri itu. Tika berpikir kencannya kali ini adalah istimewa. Ia tahu benar bahwa juri ini adalah seorang figur publik yang berperan penting. Mungkin ia akan memompa kariernya di bidang lain setelah kontes melelahkan ini berakhir.
Ia tahu pacarnya juga tidak akan marah. Pacarnya akhirnya mengizinkannya juga ikut kontes ratu. Ia berhasil membujuk pacarnya karena bila ia dinobatkan sebagai ratu, pacarnya tentu akan naik daun menjadi pangeran negeri dongeng dan terpampang di media selebritis di seluruh negeri. Untung ia tidak sempat mengancam putus, sebab itu juga yang akan ia lakukan bila pacarnya melarang-larang melakukan pekerjaannya. Di zaman modern ini semua perempuan sudah ikut emansipasi, seperti negeri amarta. Kenyataannya ia akan putuskan juga pacarnya bila ia sudah terkenal nanti. Jika sudah terkenal, masalah laki-laki adalah masalah enteng. Ia bisa memilih selebritis yang ia sukai dan berganti-ganti pacar seperti berganti baju selepas bosan dengan satu lelaki.
Akhirnya bertemu juga ia dengan Mas Bagong, juri kontes ratu negeri yang berwajah tampan ini.
Ternyata Mas Bagong orangnya luwes, ramah, dan begitu memperhatikan orang lain. Belum apa-apa Tika sudah disambutnya seperti seorang putri. Ia sangat terhormat dengan dandanannya yang modis. Tika diajaknya makan malam tanpa diketahui seorang pun, bahkan dari kalangan wartawan.
Mulanya Tika agak grogi juga berhadapan dengan seorang master etiket di meja makan. Sedikit banyak, pertemuan ini akan mempengaruhi penilaiannya juga dalam kontes ratu-ratuan ini. Salah mengambil garpu akan mengurangi nilainya pada saat kontes. Tetapi ternyata Mas Bagong tidak memperlihatkan lagak penilaian. Ia berbicara sangat lepas layaknya seorang teman lama yang akrab. Sampai ia kaget ketika Mas Bagong berbicara satu hal.
“Tika, maukah kamu saya setubuhi? Kalau kamu mau, kamu akan saya tambah nilainya.”
Tika seperti perempuan yang dilamar, diam bebarapa saat. Rasa terkejutnya, sebagaimana biasa harus ditutupi. Tika tercenung dengan pertanyaan Mas Bagog yang begitu langsung, begitu lugas. Tetapi waktu hanyalah berdetaknya jam yang menghabiskan kesempatan hingga waktu berpikirnya habis. Ia harus menjawab pertanyaan juri yang paling ekstrem sekalipun dengan sebuah jawaban diplomatis. Tika menimbang-nimbang sebuah jawaban.
“Bener nih, kalau ml, saya akan dimenangkan?”
“Iya. Itu bisa diusahakan.”
“Di mana bisanya ada acara?”
“Itu bisa diatur.”
Demikianlah pembicaraan lainnya menjadi tidak begitu penting karena Mas Bagong memang selalu mengingatkan untuk menjaga etiket seorang putri bagi seorang wakil pariwisata seperti Tika.
Setelah perjamuan itu, siang dan malam adalah tagihan janji bagi Tika. Ia tak bisa mengabaikan pembicaraan dalam pertemuan itu. Ia begitu ingat bahwa ajakan untuk bercinta akan segera datang. Jiwanya menari dan sebuah lagu didendangkannya, “making love, out of nothing at all…making love….”
Peristiwa percintaan ini berjalan dengan begitu rapi. Setelah teleponnya berdering, Tika diingatkan bahwa ia akan segera dijemput untuk janji itu. Mobil melesat di jalan dan masuk ke area parkir hotel. Tika melangkah menuju kamar yang sudah diketahuinya. Pintu kamar dimasukinya setelah mengetuk sebagai tanda kedatangannya. Didapatinya makanan dan minuman terhidang di meja kamar, begitu menarik dan menggugah selera. Di dalam kamar itu orang yang sudah dikenalnya dengan sopan menunggu. Pintu dikunci dan Tika mendapati mendapati dirinya bersantai di ruangan yang nyaman itu. Semuanya berjalan dengan sangat rapi karena naluri seekor burung yang telah tanak birahinya hinggap di jiwanya. Naluri ini idak akan meleset sebagaimana biasanya.
Maka Tika pun menikmati cintanya seperti menikmati manisnya sirup di siang hari.
Beberapa saat setelah itu Mas Bagong terpuruk lemah setelah melepaskan cintanya ke dalam tubuh Tika. Mas Bagong bergumam dan rayuannya menjadi asam seperti getah yang lengket di tubuh.
“Tika, kamu sangat cantik ketika bercinta. Begitu pro! Kamu seperti putri yang baru mengenal cinta.”
Tika mengetahui rayuan itu. Tika membalas dengan senyuman. “Jadi Tuan sangat puas dengan pelayananku?”
Mas Bagong kini berganti menyeringai, “Tetapi aku tidak janji kamu jadi juara.”
“Kenapa?”
“Karena mungkin peserta lain juga memberi tubuhnya kepada juri lain.”
“Kalau begitu, rugi aku memberikan tubuhku.”
“Ee… jangan begitu, dong, Sayang.”
“Pokoknya aku akan adukan...” Walau marah, Tika tetap seperti kucing yang manja.
“Tak ada bukti, Nona Manis. Kondom sudah aku amankan ke tempat sampah.”
“Dasar kau.”
Akhirnya keduanya berpisah. Tika meninggalkan ruangan hotel tempat Mas Bagong masih terpuruk. Mas Bagong malas untuk segera mandi setelah bercinta. Ketika Tika melangkah ke pelataran parkir, mobil itu telah siap mengantarnya kembali ke karantina. Tika tak tahu mestikah ia mengingat cinta yang begitu berarti bagi kariernya ataukah melupakannya seperti mimpi sesaat.
Hari-hari Tika pun kembali seperti sedia kala. Kesibukannya dengan persaingan kontes ratu meliputi dirinya. Ia mungkin telah menjual sesuatu dengan harga yang begitu rendahnya untuk sesuatu yang tidak ada prospeknya di masa depan.
Tika memang sampai ke final. Dalam suasana final kontes ratu negeri ini semua penonton mengelu-elukannya. Di antara mereka, hampir semuanya mengirimkan pooling SMS untuk setiap kontestan yang didukungnya. Sekalipun di antara sepuluh finalis hanya ada satu yang juara, ada pula ratu favorit versi pemirsa.
Ia melihat pendukungnya melambai-lambai dan melonjak-lonjak ke arahnya. Tidak hanya dirinya yang akan kecewa bila ia jatuh dari kursi juara satu, tetapi sebagian pendukungnya yang bertaruh melalui SMS pun akan kecewa dengan kejatuhannya dari kursi ratu. Semua memang bisa terjadi. Tika bisa saja menang kontes ini atau pun gugur seperti yang lain. Ia melihat pacarnya pun ada di antara para pendukung yang melambai ke arahnya. Ia memberi dukungan penuh kepada Tika.
Tika ingat, pacarnya itu pernah juga meminta seperti yang diminta Mas Bagong. Tetapi Tika tak pernah memberinya. Ia memang tak pernah memberikan dirinya kepada calon suaminya. Tanpa banyak diketahui orang, bahkan tanpa diketahui pacarnya, ia telah disentuh pacarnya yang dulu sewaktu di sekolah menengah. Ia memang telah tuna, tetapi ia mesti melupakan peristiwa itu. Ia mesti berbuat seperti tidak ada peristiwa penting. Ia harus tetap alim dan tidak menyesali semuanya.
Dengan lagaknya demikian, ia telah cukup menutupi lukanya. Tika memang terluka dan telah sembuh dari lukanya. Tetapi dengan luka ini, kini tidak ada lagi yang dapat melarangnya dari ikut kontes ratu negeri atau bercinta dengan lekaki sesaat yang tak akan menjadi suaminya.
Malam ini, penentuan juara dari para finalis akan segera ditentukan. Penangkaran para calon ratu ini akan segera berakhir. Wakil dari juri tengah berjalan ke atas podium untuk mengumumkan juara satu. Seorang peragawan berjalan perlahan, hilir-mudik di antara para kontestan sambil mengunjukkan mahkota kontes ratu negeri di hadapan hadirin dan para finalis.
Siapakah yang akan juara?***

Iswara
Sumedang

Artikel EPOS RAMAYANA DAN REALITA

Iswara
Pementasan Lakon Teater, “Maaf. Maaf. Maaf.” karya N. Riantiarno
EPOS RAMAYANA DAN REALITA


Epos Ramayana yang telah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia akan selalu menarik untuk disimak sebagaimana menonton pagelaran wayang atau menonton epos Ramayana di televisi. Menonton epos Ramayana karya N. Riantiarno, penonton akan selalu berharap menemukan kaitannya dengan realita dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang luhur senantiasa tergambar dalam sebuah karya sastra yang telah terbuang dari menara gadingnya. Hal itu menjadi kenyataan saat epos Ramayana dipentaskan berdasar pada drama karya N. Riantiarno itu. Pementasan itu digelar Lakon Teater UPI Bandung di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa pada tanggal 12, 13 September lalu dan masih akan dipentaskan pada bulan November sampai Desember akhir tahun ini. Pementasan yang telah diselenggarakan itu menyedot perhatian penonton yang terdiri atas mahasiswa, mahasiswa sekolah pascasarjana dan pemerhati seni di sekitarnya.

Kenikmatan menonton “Maaf. Maaf. Maaf. (Politik Cinta Dasamuka)” akan menggelora karena N. Riantiarno mengolah karyanya ini dalam gaya tragedi komedi. Den Ario yang menjadi tokoh sentral drama ini menganggap dirinya sebagai Dasamuka Raja Diraja dari negeri Alang-alangka setelah mendapat cahaya wangsit. Ia akhirnya dimahkotai Uti / Nenek Ratu Cahaya. Selanjutnya Den Ario memanggil semua keluarganya dengan tokoh-tokoh epos Ramayana. Bandem, abdinya di rumah, dianggapnya sebagai Patih Prahasta. Ibu, istrinya, dianggap sebagai Dewi Shinta. Adiknya dianggapnya sebagai Sarpakenaka. Anak-anaknya dianggap sebagai Trijata, anak Wibisana; Wibisana, Laksmana, Rama, Hanggada, dan Hanoman.

Den Ario amat tergila-gila pada istrinya yang dianggapnya sebagai Dewi Shinta. Istri Den Ario pun menikmati cintanya dengan Den Ario tanpa ada kekhawatiran terjadinya petaka. Ia beranggapan sekalipun suaminya menganggap dirinya sebagai Dasamuka, toh Dasamuka tidak secara realitas memimpin dengan angkara semisal membunuh penduduk dengan lalim, merampas harta benda mereka, merampas anak gadis mereka, dan meneror penduduk dengan ketakutan. Den Ario justru mempropagandakan pembangunan dengan meresmikan MCK Center. Dasamuka meresmikan MCK Center itu di tengah gempita sambutan rakyatnya yang bergembira. MCK atau tempat mandi, cuci dan kakus tentu saja sangat bermanfaat di tengah hingar-bingar pusat perbelanjaan yang maju. Ini menjadi salah satu ironi, yaitu komedi di tengah tragedi. Sebagian penonton tentu memahami politik mercu suar yang dibangun di negeri ini ketika pemerintah sok-sokan membangun freeport, exxon mobile, juga Meryl Line (ML) untuk eksplorasi minyak serta pertambangan dan penebangan hutan yang mengelembungkan isi dompet kapitalis luar alih-alih membangun keadilan bagi rakyat sendiri. Pemerintah saat itu hanya berkepentingan pada segelintir orang yang serakah dan ingin memperkaya diri tanpa peduli akan nasib bangsa dan penjajahan atas negerinya. Ini menjadi pesan moral yang diusung Riantiarno dalam karyanya.

Menanggapi kegilaan Den Ario itu, mula-mula keluarganya tenang-tenang saja dan menikmati perannya. Istri merasa berada dalam cinta yang murni. Demikian pula adik Den Ario, sebagai perawan tua yang haus cinta menikmati perannya sebagai Sarpakanaka yang mencintai pemuda Laksmana. Namun kecemasan mulai merebak ketika dua penyusup masuk ke dalam rumah Den Ario. Serta-merta Den Ario menganggap dua penyusup itu sebagai Hanoman dan Hanggada. Sebagai hukuman, keduanya harus dibakar. Menurut pakem cerita yang diyakini keluarga Den Ario, Hanoman dan Hanggada akan selamat dari hukuman bakar itu. Sebaliknya kerajaan Alang-alangka justru akan terbakar. Karena tidak ingin rumah ‘kerajaan Alang-alangka’ itu terbakar, sandiwara harus disudahi dengan ditangkapnya Den Ario alias Rahwana alias Dasamuka itu.

Di tengah kegilaan Den Ario itu, sandiwara epos Ramayana disisipi dengan adegan pendirian semacam lembaga bantuan hukum buatan pemerintah yang diberi nama Lembaga Manajemen Nafsu. Dengan didirikannya lembaga itu, demonstrasi dan segala kemarahan harus melapor dahulu sebelum melaksanakan aksinya. Maka orang-orang yang marah pun kebelet untuk menumpahkan marahnya, mengantri untuk mendapatkan izin marah. Bandem, abdi Den Ario yang berperan pula sebagai Patih Prahasta memimpin Lembaga Manajemen Nafsu ini. Ia pula yang melakukan pelarangan terhadap penerbitan buku puisi dari penyair yang kritis yang dianggapnya sebagai karya yang tak masuk akal.

Pementasan ini merupakan bagian dari karya besar N. Riantiarno. Karya-karyanya jika diamati lebih lanjut merupakan karya yang sarat dengan nilai yang dekat dengan kehidupan. Notabene, karya-karya Riantiarno sangat kritis terhadap pemerintahan dan berlangsungnya kehidupan pada masanya. Pemberangusan, demonstrasi, pelarangan, kegilaan rezim pemerintah, ditampilkan sebagai sosok idola yang mengesankan.

Drama ini dibuat pada zaman orde baru, pada masa pementasan yang kritis dan radikal amat rentan untuk dapat dipentaskan. Pelarangan-pelarangan yang dilakukan oleh rezim selalu memberangus sastrawan dalam upayanya memperbaiki realita dan menyodorkan kenyataan. Penulis drama tak kurang akal untuk selalu menyodorkan realitas demi memperbaiki keadaan melalui karya-karyanya. Semua itu dapat dibandingkan dengan karya-karya Riantiarno yang lain seperti Trilogi Bom Waktu: Bom Waktu, Opera Julini, dan Opera Kecoa. Juga karya lainnya seperti Opera Ikan Asin.

Jika penonton bertanya pakem, tentu penonton tidak akan dipuaskan dengan pementasan “Maaf.Maaf.Maaf.” ini, sebagaimana tak tercermin di dalam judulnya sekalipun ada embel-embel judul kecil “Maaf.Maaf.Maaf. (Politik Cinta Dasamuka)”. Pakem rasanya menjadi bayang-bayang semu ditingkah kreatifitas Riantiarno. Justru nilai-nilai luhur lainnya dirasakan lebih menerap dalam pementasan ini.

Demikian pula jika penonton berharap pada pementasan wayang orang, karya Riantiarno bukanlah karya ajeg wayang orang. Lebih lanjut karya Riantiarno ini merupakan drama modern sebagaimana pementasan terdahulunya yaitu Pandawa Adu Dadu (1991) karya Wahyu Wibisana, sutradara Godi Suwarna. Segala atribut dan instrumen yang digunakan total sebagai drama modern. Tidak ada pulasan wayang orang kecuali tokoh-tokohnya yang memang tokoh pewayangan.

Epos Ramayana sebagaimana telah ditayangkan pula Epos Mahabarata, dapat kita lihat di televisi lokal Bandung ("Hanoman" di Bandung TV setiap pukul 13.00, 11/2006). Di saluran televisi penonton tentu terpuaskan harapannya akan pakem epos Ramayana yang sebenarnya. Melalui sajian di televisi, penonton mendapati ritual epos Ramayana begitu dalam dengan hidmatnya sebagai cerita sastra yang tinggi nilai-nilainya. Epos Ramayana menunjukkan peradaban yang tinggi, kepahlawanan, kerendahatian, ditingkah kelaliman Rahwana.

Nilai-nilai yang diusung epos Ramayana bisa jadi berkaitan dengan globalisasi ini. Panah-panah diganti rudal-rudal. Pasopati dan bramastra diganti kathyusha. Pemanah ulung berganti menjadi prajurit gerilyawan yang mengusung rudal-rudal pembalas. Penonton akan melihat keadilan akan selalu diserukan oleh orang-orang yang ditindas. Juga orang yang ditindas karena kekayaan alam negerinya dikeruk serta bangsanya dikerdilkan. Penonton akan melihat bahwa orang-orang yang ikut serta dalam membela kebenaran akan menjadi bagian dari penegak kebenaran. Sebaliknya orang-orang membiarkan berlangsungnya kejahatan akan menjadi bagian dari atau sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan itu sendiri. Sebagaimana Balarama atau Baladewa yang tidak berpihak pada satu sisi pun dianggap sebagai bagian dari kejahatan bagi Sri Kresna yang maksum. Ketika Baladewa marah karena Bima memukul bagian terlarang dari muridnya, yaitu paha dan pinggul Duryudana; Sri Kresna menentang kemarahan Baladewa itu dengan bijaknya. Akhirnya kemenangan yang menjadi hak Pandawa pun dapat diperoleh dan sejarah tidak lagi dimanipulasi. Demikian pula Karna atau Radea sekalipun mengetahui dirinya saudara tua Pandawa dan mengetahui kejahatan Duryudana, Radea tetap membela Duryudana. Karna pun akhirnya mendapatkan karmanya untuk mati di tangan Pandawa.

Kemenangan Hamas di Libanon dan pemilu di Irak menunjukkan bahwa rakyat menentang hegemoni penjajah yang angkara. Pendudukan pasukan asing memaksa mendirikan pemerintah boneka penjilat dan menangkapi pejabat-pejabat resmi yang didukung rakyat. Sejarah sedang dimanipulasi dengan begitu kerasnya. Bila Pandawa kalah perang, Pandawa akan tetap dicap sebagai penjahat dan Duryudanalah pembela kebenarannya. Sekalipun jelas-jelas Duryudana merupakan diktator penumpah darah yang berbahaya. Demikian pula pengembangan teknologi nuklir Iran, yang ditentang barat merupakan bukti penjajahan hegemoni asing yang justru mengembangkan nuklir dalam teknologi perangnya. Segala jalan damai ditempuh untuk menuntut hak-hak kemanusiaan, tetapi orang-orang jahat yang merasa dirinya kuat senantiasa ingin memaksakan kehendaknya menindas rakyat. Mereka berusaha memonopoli kekuasaan dan memukul semua kekuatan baru sekalipun didukung oleh keadilan rakyat.

Demikianlah sebuah pementasan akan selalu dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi dalam realitas. Peristiwa-peristiwa dalam pementasan akan menjadi inspirasi bagi apresiannya untuk mengambil hikmahnya. Sebuah pementasan tidak bisa berlepas diri dari realitas. Apalagi pementasan dengan tema-tema besar seperti yang berkaitan dengan kemanusiaan, keadilan atau kesejagatan.

Pementasan Riantiarno merupakan hiburan yang dibumbui dengan komedi sebagai penyegar suasana. Drama-drama di Indonesia, sebagaimaa diungkap Sumarjo, merupakan drama yang semestinya berakar dari drama tradisional seperti longser, ketoprak dan sandiwara; saat pemain bisa berdialog dengan penonton dan penonton dapat menanggapi permainan drama itu. Gaya komedi dari naskah ini kerap kali menggelitik pemirsanya sehingga pementasan ini menjadi sedap untuk ditonton.

Pementasan Lakon Teater Universitas Pendidikan Indonesia ini menjadi menyejuk dahaga dalam dunia pementasan di kota Bandung khususnya di antara pementasan Studiklub Teater Bandung terdahulu yaitu Arturo UI dan pementasan Culture Center Ledeng dan pementasan teater kampus di STSI.


18 November 2006

Sejarah INDONESIA DAN DUNIA

Sejarah Indonesia dan Dunia
(Adakah Kaitannya dengan Sejarah Sastra Indonesia?)


Pemerintahan Soekarno adalah pemerintahan yang anti-Amerika. Kalau tidak salah, Imam Khomeini menyebut nama beliau di dalam salah satu bukunya sebagai seorang yang antipenjajahan barat. Sikap Soekarno seperti ini tentu saja bukanlah sikap kooperatif bagi imperialisme barat. Kejatuhan Bung Karno diawali dengan kenaikan harga-harga sehingga Bung Karno mengeluarkan kebijakan 1000-1 rupiah yang sangat merugikan masyarakat. Antrian pembelian sembako berderet-deret terjadi pada sekitar tahun 1966. Pidato pertanggungjawaban Bung Karno yang terkenal dengan nama Nawaksara ditolak MPR yang waktu itu dipimpin oleh Jenderal A.H. Nasution. Bung Karno jatuh dari kursi pemerintahannya dan berganti dengan Soeharto. Mulailah orde baru (new order) menggantikan era sebelumnya yang disebut orde lama.

Pemerintahan Soeharto merupakan pemerintahan yang represif, tegas dan imperatif. Pada saat itu harga rupiah dipatok dengan harga mata uang lain (dolar) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) menguasai pasar di Indonesia. Dengan demikian, tak pernah terjadi fluktuasi harga-harga di pasar. Bila hukum pasar mengatakan barang langka maka harga barang naik, barang melimpah maka harga barang murah; hal itu bisa dikontrol dengan baik dengan dipatoknya harga rupiah dan keberadaan Bulog. Di samping itu Undang-undang Dasar 1945 mengatakan bahwa bumi Indonesia serta kekayaan yang ada di dalamnya adalah hak rakyat Indonesia dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dengan demikian, amatlah lazim Pertamina menguasai minyak di Indonesia, PDAM menguasai dan mengatur air untuk rakyat, PLN mengatur dan mendistribusikan listrik bagi rakyat, banyak tambang berharga yang dikuasai pemerintah untuk kemakmuran rakyat.

Berbeda dengan pemerintahan Soekarno, pemerintahan Soeharto merupakan pemerintahan yang dekat dengan barat. Pinjaman-pinjaman yang diberikan barat membuat pemerintahan ini terlena dan manja. Pada masa orde baru, rakyat terkejut dengan begitu menumpuknya hutang pemerintah yang dibebankan pada rakyat Indonesia. Ketergantungan Indonesia pada hutang ini pula yang kelak akan menjadikan bangsa ini bagai tikus mati di lumbung padi. Orang malas bekerja sekalipun negeri ini sangat kaya. Orang hanya bergantung pada pinjaman dan kerja kantoran. Orang lebih suka melakukan pekerjaan administrasi daripada turun ke lapangan (menambak udang, perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan kedelai, perkebunan jati, peternakan domba dan sapi).

Di samping hutang luar negeri yang menumpuk, negeri ini pun dibebani dengan rakyatnya yang korup. Salah satu tindakan korupsi yang mencolok adalah kebiasaan pejabat yang keliru mengelola uang aset yang menjadi tanggung jawabnya. Pejabat acap kali menerima parsel dari koleganya sebagaimana ia mengirim parsel kepada atasannya. Perputaran parsel ini menjadikan kolusi dan nepotisme yang keruh pada masyarakat Indonesia. Tak sedikit cerita tentang penggunaan aset negara untuk kepentingan pribadi. Hal ini berlangsung mungkin sejak awal masa orde baru sehingga pejabat yang baru meneruskan tradisi pendahulunya. Tindak korupsi ini boleh jadi dimulai dari ketidaktahuan karena menghindar dari tindak korupsi tidak diajarkan di sekolah dasar, sekolah menengah atau perguruan tinggi. Ketidaktahuan atau kebodohan ini selanjutnya dapat membuat orang menjadi lalai dan melakukan kejahatan yang merugikan orang lain.

Pertengahan tahun 1990-an Rusia runtuh. Keruntuhan Rusia ini pada mulanya memberikan harapan bagi bangsa-bangsa di Timur untuk meraih kemakmurannya. Sebaliknya barat malah menunjuk Timur atau orang Islam sebagai musuh berikutnya setelah Rusia runtuh. Hal itu terbukti dengan banyak peristiwa yang menindas timur dan orang Islam. Menara kembar diledakkan dan orang Islam dijadikan kambing hitam. Orang-orang berjubah pun dianggap sebagai teroris. Inilah imej yang dipropagandakan barat terhadap Islam.

Salah satu peristiwa yang menjatuhkan bangsa Indonesia pada krisis ekonomi adalah peristiwa Soros. Soros sebagai seorang yang menanam dolarnya di Indonesia serta merta menarik dolarnya pada tahun 1998. Bank-bank kehabisan dolarnya. Maka perusahaan-perusahaan yang berhutang dengan dolar tak bisa membayar hutangnya. Banyak perusahaan importir seperti perusahaan importir mobil atau barang elektronik yang bergantung pada dolar gulung tikar pada saat itu. Sebaliknya, perusahan-perusahaan yang berorientasi pada ekspor justru kebanjiran uang, contohnya perusahaan ekspor kayu Kalimantan, eksportir udang serta-merta mendapat keuntungan melimpah.

Pada saat krisis itu, muncullah rentenir dunia yang menamakan dirinya International Monetery Fund (IMF). IMF menawarkan bantuan kepada Indonesia dengan satu syarat: reformasi ekonomi. Apakah yang dimaksud dengan reformasi ekonomi itu? Reformasi ekonomi adalah eufemisme dari sebuah penjajahan baru berupa pelepasan aset-aset nasional kepada privatisasi, juga pelepasan Bulog dari perannya dalam mengontrol barang dan harga.

Dengan demikian, minyak yang ada di Indonesia bukan lagi milik rakyat Indonesia. Bila seseorang mempunyai sebidang tanah, dan di tanahnya mengalir tambang minyak, maka serta merta minyak yang keluar dari tanahnya itu adalah miliknya sendiri. Ia boleh menjualnya kepada pedagang barat sekalipun rakyat atau tetangganya membutuhkan minyak dari tanahnya itu. Boleh jadi pemilik tanah dibunuh oleh orang-orang rakus dan orang rakus itu serta-merta membayar pemerintah untuk membuatkan akta tanah baru yang palsu. Pada saat ini tambang emas di Papua dieksploitasi besar-besaran oleh freeport (sebuah perusahaan asing) tanpa memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi rakyat Papua. Demikian pula perusahaan-perusaan merylline (juga sebuah perusahaan asing) serta perusahaan yang menguasai blok cepu, memperlihatkan kerakusannya tanpa rasa belas kasihan.

Dengan dikuasainya tambang-tambang minyak dan aset-aset penting bangsa, wajar saja jika Indonesia terancam menghadapi krisis ekonomi kedua karena harga minyak dunia naik. Alih-alih berpesta-pora karena harga minyak naik, Indonesia justru terancam menghadapi krisis ekonomi kedua. Indonesia seperti tikus mati di lumbung padi. Kaya tetapi dikuasai orang lain.

Mungkin saja peran pemerintah sangat penting dalam kebijakan kemakmuran rakyat. Sebagai contoh, tersebarnya internet jelas selama ini merupakan peran dari pihak swasta. Tetapi bila pemerintah menginstruksikan penggunaan internet di kantor-kantor gubernur, kota, kabupaten, kecamatan, hingga ke sekolah-sekolah tentu ini merupakan terobosan yang sangat brilian. Adakah internet harus dikuasai pemerintah? Tentu saja peran swasta yang adil dan terkontrol akan menjadi sangat bermanfaat.

Ekonom Kwik Kian Gie mengatakan bahwa naiknya harga minyak di dalam negeri sedangkan negeri Indonesia adalah produsen minyak dapat dianalogikan sebagai berikut. Seseorang mempunyai istri. Istrinya selalu memberinya sarapan nasi goreng setiap pagi. Pada suatu ketika si istri mengomel dan berkata, “Saya rugi 15.000 karena memberi Anda (suami) nasi goreng. Bila nasi goreng ini saya jual semua ke hotel berbintang saya akan mendapat 20.000, sedangkan Anda hanya membayar saya 5.000 untuk nasi goreng itu.” Dengan demikian, pemerintah yang mengomel pada rakyat itu seperti seorang istri yang mengomel kepada suaminya. Pemerintah berkata bahwa pemerintah rugi karena menjual minyak di dalam negeri dengan harga murah. Bila minyak ini dijual di pasar internasional tentu akan berlipat keuntungannya. Menurut Kwik Kian Gie, melepas harga rupiah pada pasar juga sangat berbahaya karena ekonomi Indonesia belum stabil. Sekali lagi peran Bulog yang justru dimatikan IMF berdampak besar bagi kemakmuran rakyat.

Seperti ini pula yang terjadi ketika harga minyak goreng naik. Para produsen minyak goreng beramai-ramai mengekspor minyak gorengnya ke luar negeri karena harga minyak goreng di luar negeri naik. Para produsen itu membiarkan kelangkaan minyak goreng di dalam negeri dan tak mendengar kebutuhan rakyat akan minyak goreng.

Bila Indonesia melepas aset-asetnya sesuai dengan saran (perjanjian) dengan rentenir IMF, Venezuela justru bertindak sebaliknya. Presiden Venezuela, Hugo Chavez justru menasionalisasi kembali aset-aset negaranya dan menolak kebijakan barat. Rakyat Filipina juga berdemo untuk menolak kehadiran rentenir IMF yang jelas-jelas menginginkan privatisasi aset-aset negara.

Mungkin beberapa negarawan Indonesia sadar karena dan menyarankan konsorsium bagi tambang minyak. Dengan demikian, tambang minyak tidak dikuasai satu perusahaan saja atau satu negara saja. Mungkin saja Indonesia mesti bekerja sama dan belajar dari sebuah negeri yang adil seperti Iran karena reputasi Iran selama ini yang tak memiliki cacat serta keberanian Presiden Ahmadinejad dalam menentang penjajahan barat. Ada dua presiden yang memiliki latar belakang yang berbeda yang menentang barat yakni Presiden Ahmadinejad dari Iran dan Presiden Hugo Chavez dari Venezuela. Keduanya boleh jadi merupakan contoh yang menarik dari keberhasilan orang-orang dalam menentang penjajahan dan meraih kejayaan.

Pada hari ini, dunia menyaksikan bagaimana negeri para mullah itu terancam oleh Paman Sam. Dunia melihat bahwa ancaman ditebarkan Paman Sam sejak awal. Dengan wajah palsu, Paman Sam berdalih bahwa anak buah para mullah itulah yang mengancam kapalnya di perairan teluk Persia. Dunia menyaksikan orang-orang pembohong dan orang orang jujur. Jika perang ini terjadi, maka tidak ada tempat suci di dunia kecuali medan laga.

Membaca TANDA-TANDA VISUAL PEMBACA TOP DOWN

Tanda-tanda Visual Pembaca Top Down
Evaluasi Portofolio Model Membaca Top Down


Membaca merupakan proses yang dilakukan dengan indera mata. Proses membaca dari seorang pembaca dapat diamati dan dievaluasi dalam pembelajaran. Seseorang yang telah membaca pun dapat dievaluasi pemahamannya.

Bila model membaca top down didefinisikan sebagai model membaca yang menafsirkan teks berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, dapatkah pengajar menilai bahwa pembelajar telah atau tengah melakukan proses membaca top down?

Pemahaman pembelajar dapat diketahui dari evaluasi membaca. Seorang pembelajar yang telah membaca dapat dinilai pemahamannya dengan sebuah evaluasi membaca. Dari analogi di atas, seorang pembelajar pun dapat dinilai telah atau tengah melakukan proses membaca top down. Dengan demikian, seseorang dapat dinilai telah melakukan model membaca top down dari pemahamannya terhadap bacaan yang dimilikinya. Bila pemahaman itu menunjukkan sesuatu (perkembangan), maka bisa dikatakan ia telah melakukan model membaca top down.

Sekalipun demikian, dapatkah dibedakan antara seseorang melakukan model membaca top down dengan model membaca lainnya, misalnya model membaca bottom up, teknik skiming atau skaning?

Jika pertanyaan di atas dijawab dengan tidak, berarti model membaca top down sama sekali tidak bisa dilihat tanda-tanda visualnya. Tanda-tanda nonvisualnya pun berupa pemahaman dapat dilihat, namun tidak bisa dibedakan dengan membaca skiming atau skaning.

Seseorang melakukan kegiatan membaca dengan model membaca top down berdasar pada pengetahuannya. Karena seseorang mengetahui teori membaca top down yaitu menafsirkan teks berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya boleh jadi ia melakukan model membaca top down. Tetapi hal itu tidak dapat diamati oleh orang lain. Pengajar hanya dapat menanyakan kepada pembelajar pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. (1) Apakah Anda mengenal model membaca top down? (Jelaskan!) (2) Apakah Anda bisa membaca dengan model membaca top down? (3) Apakah Anda tadi membaca dengan model membaca top down? (4) Jelaskan perbedaan membaca top down dengan membaca lain!

Ketika mengajukan pertanyaan seperti ini pengajar mesti berasumsi bahwa pembelajar jujur dalam menjawab pertanyaannya. Bila pengajar mencurigai pembelajar tidak jujur, pengajar dapat mengeluarkannya dari kelas atau dari sampel penelitian.

Di dalam sebuah blog dengan alamat
https://www.blogger.com/comment.g?blogID=2988933272568977847&postID=719238047463168687&page=1
Abdurahman menjelaskan bahwa pada model membaca top down, "... Sementara model top down pula menggunakan pengetahuan masa lampau dalam memahami teks tetapi persoalannya, kedapatan pembaca yang membaca tidak mempunyai pengalaman lampau tentang apa yang dibaca. Justeru,pembaca tanpa pengalaman lalu merupakan pembaca yang gagal."

Abdurahman mengungkapkan bahwa ada pembaca yang tidak mempunyai pengalaman lampau tentang hal-hal yang dibacanya. Dengan kata lain, pembaca ini mempunyai pengetahuan yang relatif minim tentang hal-hal yang dibacanya. Bisa saja seseorang membaca tetapi pembaca ini tidak mengaitkan teks yang dibacanya dengan pengetahuannya.

Dalam teori mengingat dikatakan bahwa mengingat adalah mengaitkan suatu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya. Jika demikian, mengingat ini akan berkaitan dengan model membaca top down. Jika model membaca top down ini dibedakan dengan model membaca bottom up, bukan berarti model membaca bottom up tidak mengaitkan bacaan dengan pengetahuannya; melainkan melakukan proses semata-mata berdasar pada teks / nas saja.