Monday, December 1, 2008

Penelitian KONSEP PEMBELAJARAN ASINKRONUS

IKHTISAR KONSEP PEMBELAJARAN ASINKRONUS

Pembelajaran asinkronus (atau disebut juga pembelajaran berbasis teknologi informasi) merupakan pembelajaran yang berbeda dari sisi waktu dan tempatnya. Pengajar menyampaikan materi dan menyimpannya di internet pada suatu waktu. Kemudian pembelajar mempelajari materi yang diperolehnya di internet pada waktu yang lain.

Materi yang disimpan bisa dalam berbagai jenis file. Pengajar-pengajar yang menggunakan komputer akan terbiasa dengan file berbentuk teks misalnya file berekstensi *.doc, *.txt, *.docx, atau *.xls. Pengguna komputer pun biasanya tidak asing dengan file-file gambar baik berupa foto atau gambar digital misalnya file berekstensi *.jpg, *.png, *.gif. Beberapa pengguna komputer telah mengenal animasi. Sekarang animasi di internet lebih menarik daripada gambar. Animasi itu dapat berupa gambar kecil yang bergerak atau menampilkan teks yang bergerak. Animasi itu dapat dibuat dengan flash atau pengolah gambar / foto. File animasi di antaranya berekstensi *.swf, atau *.gif. Daripada hanya sekedar teks, pembelajaran dengan gambar atau animasi akan lebih menarik.

Selain teks, gambar dan animasi terdapat pula dua jenis materi lain yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran asinkronus yaitu materi suara dan film.

Permasalahan
Salah satu permasalahan dari pembelajaran asinkronus adalah materi-materi yang harus disiapkan dengan baik. Biasanya, pembelajar selalu siap dengan keadaan kelas klasikal. Pada kelas klasikal itu pembelajar siap mendengarkan ceramah dari pengajar. Sangat memungkinkan pula bagi pengajar yang kreatif tidak hanya menyiapkan ceramah, melainkan dengan latihan dan media yang menarik bagi pembelajarnya.

Beberapa pengajar tidak yakin akan efektifitas pembelajaran asinkronus sebagaimana mereka tidak yakin pada kekuatan sebagian media di dalam pembelajaran. Bagi mereka kekuatan pembelajaran bukan pada media, melainkan pada kepiawaian pengajar dalam mengolah materi pembelajaran. Mereka berkeyakinan bahwa media terbaik sekalipun bila tidak disampaikan dengan baik akan kurang efektif bagi pembelajaran.

Pembelajaran asinkronus pada saat ini diyakini bukanlah pembelajaran yang mutlak harus ada. Pembelajaran asinkronus dilakukan sebagai pemerkaya dari pembelajaran-pembelajaran klasikal. Beberapa pengajar yang cukup puas dengan pembelajaran klasikal sama sekali tidak mau melirik pada inovasi baru dari pembelajaran, yaitu pembelajaran asinkronus ini.

Ada beberapa kelebihan yang dapat diperoleh dari pembelajaran asinkronus, di antaranya (1) materi dapat disimpan dan dikembangkan, (2) ujian dapat disimpan dalam bank soal. Materi pembelajaran dapat dikembangkan dari hanya sekedar teks, gambar, animasi, suara, bahkan film kependidikan. Demikian pula materi ujian dapat disimpan dan dikembangkan sebagai ujian standar ataupun ujian harian.

Upaya Pemecahan Masalah
Salah satu upaya untuk mendapatkan materi pembelajaran yang paling mudah adalah merekam ceramah kemudian menyimpannya di dalam pembelajaran asinkronus (berbasis teknologi informasi). Pada saat ini pesawat pemutar mp3 (mp3 player), pemutar mp3 (mp3 player), atau telepon selular dapat merekam sampai puluhan menit. File-file ini bisa saja berekstensi *.wav atau *.amr. Rekaman-rekaman ceramah ini sangat ideal untuk disimpan di internet agar pembelajar dapat memanfaatkannya. Pembelajar dapat mengunduh (men-download) file dan menyetelnya di pemutar mp3 atau telepon selularnya.

Dengan begitu pengajar tidak selamanya harus mengetik teks untuk disimpan di internet atau membuat gambar atau animasi untuk pembelajarnya. Pengajar tinggal merekam ceramahnya saja sebagai materi pembelajaran yang disimpan di internet.

Upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah membuat film pembelajaran di kelas. Film pada saat ini dapat dibuat hanya dengan telepon selular ataupun dengan kamera. Pembuatan film dengan telepon selular lebih realistis karena filenya dapat langsung disimpan (di-upload) di internet. Di samping itu file-file dari telepon selular (berekstensi *.3gp) cenderung kecil ukurannya (kurang lebih 2M bytes) dan dapat diputar ulang di telepon selular pembelajar sesaat setelah pembelajar mengunduhnya.

Merekam pembelajaran menjadi film merupakan upaya yang relatif tidak lebih sukar daripada merekam pembelajaran menjadi suara. Hasilnya, film dan suara akan lebih menarik daripada sekedar teks yang ada di situs internet.

Permasalahan Lain beserta Pemecahannya
Permasalahan lainnya dari penggunaan internet adalah kurang terampilnya pengajar dalam melakukan upload atau download materi. Salah satu alternatif pemecahannya adalah mengadakan pelatihan bagi pengajar. Alternatif lainnya adalah menyerahkan pekerjaan upload atau download materi oleh staf internet.

0 comments: