Wednesday, July 23, 2008

Artikel PRESIDEN VENEZUELA, HUGO CHAVEZ, MENASIONALISASI PERUSAHAAN YANG DIKUASAI ASING

PRESIDEN VENEZUELA, HUGO CHAVEZ, MENASIONALISASI PERUSAHAAN YANG DIKUASAI ASING



Di tengah gemuruh privatisasi Pertamina, PLN, PDAM serta badan-badan usaha milik negara yang terjadi di Indonesia, Hugo Chavez melakukan yang sebaliknya yaitu menasionalisasi perusahaan yang tadinya dikuasai asing. Chavez tentu tidak sembarangan. Setiap orang dapat melihat masuknya investor asing ke Indonesia (Freeport di Papua, Exxon Mobile serta Meryl Line di blok Cepu Jawa Timur) serta penguasaannya yang mutlak atas badan-badan itu menjadikan kekayaan negara terkuras untuk sebagian orang yang nyata-nyata rakus. Ini menjadi salah satu poin pertanyaan kritis juga terhadap universitas BHMN. Keberadaan universitas BHMN, bisa jadi maju karena kemandiriannya, tetapi bisa saja sangat rapuh karena beban pengeluaran yang inefisien.

Nilai uang rupiah di negeri ini diserahkan pula pada pasar. Kebijakan ini juga atas desakan "Reformasi Ekonomi" IMF. Padahal ekonom Kwik Kian Gie menyatakan bahwa penyerahan nilai uang pada pasar itu dilakukan bila negara dalam keadaan sangat stabil. Dengan demikian, alih-alih menjadi untung, "reformasi ekonomi" itu justru menjerumuskan negeri ini ke jurang kesengsaraan yang lebih dalam. Penyerahan nilai uang pada pasar di negeri kita cukup kritis bahayanya. Pasar di negeri ini dikuasai preman sehingga setiap orang yang menguasai pasar akan menentukan harga semaunya saja. Bila cabe habis di pasar, harga cabe melonjak. Bila beras habis di pasar, harga beras melonjak karena pedangang sendiri yang menentukan harga, bukan pemerintah.

Negara Jepang juga merupakan negara yang perlu diteladani secara kritis. Negara Jepang dengan percaya diri memproteksi sektor-sektor lemah yang rawan akan ancaman serangan pasar asing. Maka selanjutnya rakyat Indonesia akan bertanya, apakah pemerintah melindungi sektor-sektor lemah yang rawan akan serangan pasar asing. Bila ada masyarakat Indonesia yang membuat inovasi teknologi (motor atau komponennya misalnya), perusahaan-perusahaan Jepang justru beramai-ramai memotongnya. Pejabat disuap dan korupsi terjadi di mana-mana.

Jika pemerintah beritikad baik, pemerintah akan membuat undang-undang yang melindungi miliknya. Kita akan tahu peristiwa yang akan terjadi pada lima, sepuluh atau lima belas tahun lagi berdasarkan pada peristiwa sekarang.

0 comments: