Monday, June 16, 2008

Penelitian BERBICARA DENGAN GAMBAR DARI INTERNET

Iswara
PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN GAMBAR DARI INTERNET

Penelitian ini dilakukan pada pertengahan tahun 2007 kepada sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Orasi seperti Pemilihan Dai Cilik di stasiun televisi swasta merupakan fenomena yang menarik dari sisi pembelajaran keterampilan berbahasa. Pembelajaran berorasi atau berpidato merupakan pembelajaran keterampilan berbahasa yang dikembangkan di kelas-kelas bahasa.
Di dalam penelitian ini, pada saat pembelajaran, mahasiswa sebagai pembelajar diberi teori berkenaan dengan berbicara di antaranya pengulangan pelafalan bila ada kekeliruan, pandangan mata, pemilihan tema yang cocok bagi pendengar, menggunakan sapaan (Anda, hadirin) bagi pendengar dan penilaian berpidato.
Setelah itu pembelajar diminta untuk memilih tema yang menarik baginya dan relatif cocok bagi pendengar. Tema itu bisa saja diinspirasi dari gambar-gambar yang ditemui di internet atau sebaliknya tema yang dipilih dicari gambar yang relevan di internet. Pencarian gambar diberi waktu selama seminggu. Gambar-gambar yang dipilih pembelajar di antaranya peristiwa bencana alam (banjir, gunung meletus), teknologi, pemanasan global, ilmu pengetahuan, dan cerita anak-anak. Kenyataannya, ada pembelajar yang mendapatkan gambar bukan dari internet. Ada pembelajar yang menggambar langsung di papan tulis, ada yang menampilkan gambar yang dibuat di atas kertas. Kenyataan ini membuktikan bahwa gambar dari internet tidaklah mutlak.
Setelah pembelajar mendapatkan gambarnya masing-masing, pembelajar diminta berpidato atau berorasi berkenaan dengan tema dan gambar yang dipilihnya. Pidato yang dilakukan pembelajar diharapkan tanpa teks sama sekali. Boleh saja pembelajar mempersiapkan teks pidatonya di rumah, tetapi saat di berpidato di kelas, pembelajar tidak boleh membawa teks.
Berorasi atau berpidato dengan bantuan gambar mendorong pembelajar untuk aktif mengembangkan tema yang dipilihnya. Tanpa bantuan teks, pembelajar mengembangkan pidatonya. Tidak sedikit pidato pembelajar yang menarik. Bahkan beberapa di antara pembelajar menunjukkan performansi pidato yang sangat baik. Dari sekitar 60 pembelajar, pidato beserta penilaiannya secara langsung diselenggarakan dalam tiga pertemuan (dalam 3 sks). Kemampuan berpidato dilihat dari teori berpidato yaitu (1) pelafalan, (2) pandangan mata, (3) pemilihan tema yang cocok bagi pendengar, (4) menggunakan sapaan (Anda, hadirin) bagi pendengar, dan (5) kebakuan bahasa. Rata-rata pembelajar mampu berpidato dengan baik sekalipun ada pula yang tak dapat menyelesaikan pidato atau kekurangan berbicara lainnya. Melalui pembelajaran berpidato dengan gambar dari internet ini pembelajar sebagai calon pendidik diharapkan dapat mengajarkan teknik berpidato bagi pembelajarnya kelak.

0 comments: