Saturday, June 7, 2008

Artikel KAMPANYE PRESIDEN: MEMBANGUN 100 KILANG MINYAK MILIK NEGERI

KAMPANYE PRESIDEN: MEMBANGUN 100 KILANG MINYAK MILIK NEGERI

Orang-orang melihat manuver tokoh nasional menyikapi kebijakan pemerintah SBY. Pemerintah SBY memberlakukan kebijakan kenaikan harga BBM yang sangat membuat duet SBY-JK menjadi tidak populer di mata rakyat. Tokoh-tokoh nasional berseru-seru protes dan menolak kebijakan ini.

Semua orang tentu bisa protes. Lebih jauh, tokoh nasional semestinya tidak hanya menyerukan kritik yang pedas, melainkan juga menawarkan solusinya. Salah satu solusi yang mungkin bisa dipertimbangkan adalah keberanian tokoh nasional untuk berjanji, akan membuka seratus tambang minyak milik negeri ini agar harga minyak nasional turun bahkan mendapatkan manfaat dari naiknya harga minyak dunia. Kemudian seorang presiden dapat melihat target Indonesia keluar dari keterpurukan pada 10 tahun mendatang, dan menjadi negara maju pada 15 tahun mendatang. Negeri ini membutuhkan seorang presiden yang mengerti kekayaan negeri ini dan mengerti cara pengolahannya yang memakmurkan rakyat dan tidak merugikan rakyat. Kampanye ini bukan berarti presiden harus benar-benar membangun seratus atau seribu tambang minyak, melainkan mengolah kekayaan alam ini sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Dengan membangun tambang-tambang baru, Indonesia tidak lagi perlu keluar dari OPEC. Para pakar pertambangan kita tidak perlu berada di bawah telunjuk perusahaan asing, bahkan bisa menjadi pengelola perusahaan minyak sendiri. Berkenaan dengan eksploitasi minyak oleh negara mesti diketahui oleh pakar-pakar pertambangan (misalnya dari ITB atau UGM). Berkenaan dengan perjanjian perdagangan di dunia internasional semestinya bisa diserahkan kepada pakar manajemen bisnis dan hubungan internasional.

Negeri ini merupakan negeri yang sangat kaya dan subur. Dari novel Andrea Hirata, Laskar Pelangi diketahui pula bahwa Pulau Belitung merupakan pulau yang sangat kaya akan timah. Di Papua terdapat tambang emas yang sangat kaya. Di Indramayu dan blok Cepu terdapat tambang minyak. Di Cilegon, Banten terdapat pabrik industri baja Krakatau Steel.

Bila negeri-negeri di dunia sedang terkena krisis pangan, Indonesia tidak terkena krisis ini sama sekali. Pertanian masih menghasilkan beras, ubi, singkong, jagung, tebu, kelapa. Tanaman industri seperti sawit dan karet juga tersedia. Tanaman kayu seperti jati atau maranti juga banyak ditanam warga. Peternakan domba, kambing, sapi memenuhi kebutuhan warga. Laut dan empang menyediakan ikan-ikan dan udang bagi masyarakat.

Mudah-mudahan solusi ini bisa mengangkat negeri ini dari keterpurukan.

0 comments: